JELAJAHSULUT.COM,MANADO-Nama RSUD ODSK beberapa lalu sempat menuai polemik. Sejumlah pihak mempertanyakan penamaan rumah sakit umum daerah tersebut.

Mereka menganggap ODSK identik dengan nama pemimpin Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey dan Steven Kandouw. Namun benarkah demikian?

Dalam acara soft opening RSUD ODSK, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengungkap maksud nama rumah sakit itu.

Kesempatan ini pun dimanfaatkan Gubernur Olly untuk menjelaskan soal penamaan rumah sakit yang sempat jadi polemik.

Setidaknya sudah tiga kali RSUD ini berubah nama, setelah selesai dibangun.

Nama pertama RSUD Provinsi Sulut. Kemudian muncul nama OD-SK. Namun ODSK dimaksud kepanjangan dari Operasi Daerah Selesaikan Kesehatan.

Belakangan muncul lagi kepanjangan baru dari ODSK, Optimalisasi Daerah Sehatkan Keluarga.

“Jadi ODSK bukan Olly-Steven. Optimalisasi Daerah Sehatkan Keluarga,” kata Gubernur.

Tak bisa sembarang kata Olly menentukan nama, tak bisa dipakai nama orang yang masih hidup kemudian dijadikan nama RS.

“Kalau masih nama orang, mesti yang sudah meninggal dulu minimal 5 tahun, Torang kan masih hidup,” ungkap Gubernur.

Olly mengatakan penggunaan nama ODSK ini berdasarkan peraturan menteri kesehatan, bahwa nama itu bisa identik dengan daerah. Nama ODSK itu sudah melekat dalam program Pemerintah Provinsi Sulut.

Gubernur Sulawesi Utara. Foto Pemprov Sulut

Semisal Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan, satu di antara nama ODSK program andalan Pemrov Sulut

“Kalau di Minahasa Tenggara, ODSK itu Orang Desa Sehat Kuat,” kata dia  

RSUD ODSK terletak di Jalan Bethesda, Kota Manado.

Soft opening ini menandai dibukanya operasional secara terbatas.

Mendampingi Gubernur Olly, Ketua TP PKK Sulut Rita Maya Tamuntuan, Wakil Gubernur Steven Kandouw, dan Sekretaris TP PKK dr Kartika Devi Tanos. 

Hadir juga Ketua DPRD Sulut Fransiskus Silangen, Sekprov Edwin Silangen, Asisten I Pemprov Sulut Edison Humiang, Wakil Wali Kota Manado Richard Sualang, dan Ketua DPRD Manado Altje Dondokambey

Soft opening ditandai dengan pengguntingan pita di lobi depan Gedung RSUD.

Usai soft opening ini, Kepala Dinas Kesehatan, dr Debbi Kalalo mengatakan, fasilitas akan dibangun berkelanjutan.

Fasilitas

Tahapan awal fasilitas RSUD yang dibuka ada IGD, poliklinik terdiri dari penyakit dalam, gigi, kulit kelamin, THT, jantung, Mata, Anak, Kandungan, Neurologi, Jiwa, Gizi, Bedah, Ginjal dan Fisioterapi.

Ada juga pelayan kebidanan, kandungan, dan anak

“Fasilitas akan ditingkatkan seiring waktu berjalan,” ujarnya

RSUD ODSK masuk kategori Tipe B, sebelumnya bernama RSUD Provinsi Sulut, belakangan muncul nama RSUD ODSK. 

Untuk membangun RSUD ini, Pemprov mendapat gelontoran dana Rp 304 miliar dari pinjaman BUMN yakni PT Sarana Multi Infrastruktur, dalam setahun gedung megah itu sudah berdiri tegak.

Bangunan didominasi warna putih dan merah, dengan banyak hamparan kaca.

lokasi yang ada milik daerah dengan dokumen Hak Guna Bangunan. 

Luas lahan akan dibangun faslitas ini 38.800 m2

Pembangunan gedung utama 11 lantai lengkap dengan helipad. Gedung ini berfungsi sebagai IGD,  Ruang Perawatan dan ruang tunggu dengan 

Sisanya gedung lain,  rumah duka, landscape dan area parkir.

RSUD ini masuk klasifikasi tipe B dengan 376 kamar. 

RSUD Provinsi Sulut akan beroperasi sebagai Rumah Sakit Rujukan Provinsi serta menjadi RSUD dengan unggulan pusat pelayanan penyakit ginjal dan tumbuh kembang di Sulawesi Utara, bahkan nantinya di Indonesia Timur.