JELAJAHSULUT.COM-Pendidikan vokasi berperan penting dalam ikut mendorong pertumbuhan ekonomi.
Bahkan, Direktur Eksekutif Kamar Dagang Industri (Kadin) Institute Mulya Amri menyebut, pendidikan vokasi merupakan salah satu kunci mencapai pertumbuhan ekonomi 8%.

Hal ini disampaikan Mulya dalam Forum Vocationomics: Pendidikan Vokasi untuk Ekonomi Indonesia Maju yang digelar di Jakarta, Selasa (3/12/2024).

“Saya akan menyampaikan kepada bapak-ibu, pendidikan vokasi merupakan salah satu hal kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%,” ujar Mulya.

Sementara itu, Direktur Polimdo Maryke Alelo mengaminkan apa yang disampaikan Kadin Institute.

Dia menyebut kolaborasi erat antara dunia usaha, pemerintah, dan institusi pendidikan sangat diperlukan untuk mencetak tenaga kerja yang siap bersaing di pasar global.

“Ini perlu komunikasi sinergi yang sangat baik antara dunia usaha dan tentunya. Pendidikan di sini untuk mendorong Indonesia mencapai pertumbuhan tersebut,” tuturnya.

Menurut Maryke, pendidikan vokasi sebaiknya ditargetkan untuk terlibat ke sektor-sektor prioritas untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%.

Saat ini pemerintah memiliki program prioritas, contohnya program makan bergizi gratis.

“Kenapa saya sampaikan ini urusannya dengan vokasi adalah kesempatan besar dengan adanya jumlah unit pelayanan yang sangat besar, kita butuh tukang masak, tukang packing, ini adalah hal yang bisa dikerjakan UMKM,” ungkapnya.

Polimdo berharap ada dorongan semua pihak untuk memiliki jalur yang baik.

“Jika diberikan akses yang luas untuk pendidikan vokasi, maka dapat dipastikan tenaga kerja Indonesia bisa menjadi motor utama dalam menciptakan nilai tambah ekonomi,” tambahnya.