JELAJAHSULUT.COM— Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) terus memperkokoh posisinya sebagai pelopor dalam industri halal di Indonesia Timur dengan meluluskan 49 tenaga pendidik dan kependidikan yang berhasil meraih sertifikasi sebagai Auditor Halal dan Penyelia Halal. Program ini, yang berlangsung dari 24 hingga 29 Agustus 2024, merupakan hasil kerja sama Pusat Kajian Halal UNSRAT dengan Halal Institute.
Sulawesi Utara, sebagai wilayah yang kaya akan potensi pariwisata, memiliki peluang besar untuk mengembangkan sektor wisata halal. Dalam konteks ini, peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan UNSRAT sebagai Auditor Halal dan Penyelia Halal sangatlah penting. Sertifikasi ini tidak hanya memperkuat UNSRAT sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga mendukung pengembangan industri halal, termasuk di sektor pariwisata yang dapat menarik lebih banyak wisatawan.
Penutupan kegiatan pada 29 Agustus 2024 di Laboratorium Biomolekuler UNSRAT menandai langkah penting dalam persiapan laboratorium halal yang memenuhi standar laboratorium untuk pemeriksaan halal. Asep Rahman, Sekretaris Pusat Kajian Halal UNSRAT, menegaskan bahwa kompetensi yang diperoleh para peserta akan berperan krusial dalam memperkuat jaminan produk halal, khususnya di Sulawesi Utara. “Dengan keahlian yang mereka miliki, kami optimis dapat mendukung pertumbuhan sektor halal di Sulawesi Utara,” ujarnya.
Dr. dr. Jano B. Bernadus, M.Biomed, Ketua Laboratorium Biomolekuler UNSRAT, mengungkapkan bahwa laboratorium yang sedang dipersiapkan ini akan menjadi fasilitas kunci dalam pemeriksaan bahan halal. “Laboratorium ini diharapkan menjadi pusat rujukan utama untuk industri halal di Indonesia Timur,” katanya.
Prof. Dr. Ir. Sangkertadi, DEA, Ketua Pusat Kajian Halal UNSRAT, juga menambahkan bahwa pencapaian ini merupakan bagian dari visi UNSRAT untuk mendukung program nasional yang menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia. “Sulawesi Utara memiliki potensi besar dalam wisata halal, dan kami berkomitmen untuk memfasilitasi pertumbuhan ini melalui kompetensi yang telah kami bangun,” jelasnya.
Keberhasilan pelatihan dan sertifikasi ini semakin mengukuhkan UNSRAT dalam perannya sebagai pengembang sumber daya manusia yang kompeten di bidang halal. Dengan 49 tenaga pendidik bersertifikat, UNSRAT siap berkontribusi dalam mendukung industri halal di Indonesia, termasuk dalam mengembangkan potensi besar pariwisata halal di Sulawesi Utara.
Tinggalkan Balasan