JELAJAHSULUT.COM – Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Manado (Polimdo) mengimplementasikan kampus mengajar dan bina desa.

Hal tersebut bagian dari program Merdeka Belajar.

“Bulan April 2023, jurusan akuntansi Polimdo melaksanakan 2 program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yaitu, Kampus Mengajar & KKN Tematik (Bina Desa),” kata Ketua jurusan Akuntansi Ivoletty Walukow SE MSi, Selasa (16/5/2023).

Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini, sudah dilaksanakan oleh mahasiswa jurusan akuntansi program studi akuntansi keuangan dengan tema “Kampus mengajar & Bina Desa” di Desa Pinabetengan Selatan, Kecamatan Tompaso Barat, Kabupaten Minahasa.

Seperti diketahui bahwa Kampus Mengajar merupakan kanal pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus.

Ini guna melatih kemampuan menyelesaikan permasalahan yang kompleks dengan menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pembelajaran, pengembangan strategi, dan model pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan.

Antusiasme mahasiswa dalam kegiatan ini sangat tinggi sekali.

Salah satu mahasiswa mengatakan, kegiatan pembelajaran dan pengajaran di satuan pendidikan dasar dari program MBKM ini baik sekali.

“Kami mendapatkan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kampus,” kata Jeremy Saroinsong.

Mahasiswa yang terdiri dari, Jeremy Saroinsong, Yosua Wenas, Anastasya Kawangung, Cristo Yudi Paendong dan Verselino C. Kokali, merupakan tim 1 yang sudah selesai melaksanakan kegiatan tersebut.

Menurut Sekretaris Jurusan Akuntansi Polimdo Jerry Lintong SE MPd, kegiatan yang sudah dilakukan bertujuan untuk memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dasar.

“Program ini juga bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari di kampus,” kata Jerry.

Kegiatan KKN Tematik Kampus Mengajar di SDN Inpres Pinabetengan dilaksanakan selama 2 minggu dan melibatkan mahasiswa dalam beberapa tahapan kegiatan, seperti observasi desa teritorial, survei, dan kegiatan pembelajaran dan pembelajaran yang inovatif dan kreatif.

Pelaksanaannya, mahasiswa diberikan kebebasan untuk menerapkan semua potensi yang dipunya sehingga bukan hanya membantu mengajar saja.

Seperti diketahui melalui program kampus mengajar ini pada pelepasan kampus mengajar angkatan ke 5 seperti dikutip dari laman Direktorat Sekolah Dasar, Menteri Nadiem memberi apresiasi kepada peserta program Kampus Mengajar yang tidak ragu untuk keluar dari kampusnya, lalu pergi ke sekolah-sekolah di berbagai daerah dan desa untuk membantu para guru serta para peserta didik membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan dan memerdekakan.

“Menurut saya, para mahasiswa yang terlibat di Kampus Mengajar adalah yang paling berani meninggalkan zona nyaman untuk berkontribusi. Ini benar-benar luar biasa,” pungkasnya.