JELAJAHSULUT.COM-Kerukunan umat beragama di Sulawesi Utara hingga saat ini terus terjaga dan dipelihara dengan baik. 

Toleransi ini, tidak terlepas dari kerja sama antara pemerintah, agama, dan adat. Kolaborasi ketiga komponen tersebut memang menjadi kunci terciptanya kehidupan yang harmonis di Bumi Nyiur Melambai tersebut.

Terpantau, puluhan personil Panji Yosua Pria/Kaum Bapa (P/KB) GMIM Alfa Omega Kumaraka Dalam (AOKD) mengamankan Shalat Idul Fitri, di Mesjid Uswatun Hasanah, di Kelurahan Banjer, Sabtu (22/4/2023).

Menurut Komandan Panji Yosua P/KB GMIM AOKD, Jusuf Wolopa mengatakan, ini sebuah tradisi, kebiasaan dan akan terus menerus terjaga dan terpelihara dengan baik.

“Sebelumnya kami sudah koordinasi dengan pengurus masjid. Setiap ada kegiatan ibadah hari besar selalu koordinasi dengan baik,” kata Wolopa didampingi Kepala Staff Panji Yosua AOKD, Budi Siswoyo SH dan Alfianus Boham, SH.

Wolopa mengatakan, hal ini merupakan wujud kekompakan dari pengurus dan personil Panji Yosua untuk saling menjaga nilai toleransi dalam kehidupan sehari-hari.

“Seperti slogan Panji Yosua P/KB GMIM Kibarkan, Kobarkan, Kabarkan (Menjaga dan Melindingi). Maka, umat Nasrani khususnya Panji Yosua terpanggil untuk menjalankan tugas pengamanan di hari raya besar agama,”tuturnya.

Pengurus Masjid Uswatun Hasanah Irwan Comel Pakaya mengatakan, apa yang dilakukan oleh umat Kristiani khususnya Panji Yosua AOKD merupakan tindakan yang sangat mulia dan luar biasa.

“Ini sangat diapresiasi. Indahnya toleransi antar umat beragama di Sulut khususnya Kota Manado harus dipertahankan sampai kapanpun terutama kami yang ada di Kelurahan Banjer, Teling Bawah dan Tikala Kumaraka'”imbuhnya.

Ia juga meminta, baik Islam maupun Kristen di Kota Manado, agar tetap mempertahankan keharmonisan guna menjaga kerukunan yang sudah terjalin hingga kini.

“Pekerjaan bersama di masa depan adalah bagaimana menjaga kerukunan itu, sehingga meskipun ada perbedaan, tetap bisa mewujudkan Manado yang aman, damai, dan sejahtera,”pungkasnya.(vil)