JELAJAHSULUT.COM-Kementrian Koperasi Usaha Kecil Menengah (Kemenkop) Republik Indonesia (RI) menggelar Workshop Peningkatan Wirausaha Melalui PLUT KUMKM/Perguruan Tinggi, Jumat (2/12/2022).
Adapun yang menjadi peserta dalam workshop tersebut yakni pelaku wirausaha mahasiswa Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) dan puluhan UMKM di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Secara resmi acara itu dibuka oleh Drs Talkah Badrus, MM Sekretaris Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM RI, Gubernur Sulut Olly Dondokambey melalui Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulut Ir Ronald Sorongan serta Rektor Unsrat Prof Dr Ir Ellen Kumaat MSc, DEA, IPU ASEAN Eng. yang diwakili oleh Wakil Rektor I Prof Dr Ir Grevo Soleman Gerung MSc
Talkah Badrus dalam sambutan mengatakan bahwa workshop ini sangat strategis lantaran menurut dia UMKM adalah tumpuan perekonomian bangsa.
“Program prioritas di kementrian salah satunya terkait kemudahan bagi UMKM termasuk pengurusan NIB, sertifikasi halal dan sertifikasi BPOM,” kata dia.
Pemberian kemudahan itu supaya UMKM bisa bersaing di ekonomi global. Selanjutnya kata dia banyak program pemerintah melalui APBN dan APBD diprioritaskan untuk UMKM.
Pemerintah RI menganggarkan sebesar 40 persen anggaran K/L untuk belanja produk UMKM sehingga meningkatkan omset UMKM.
“Perlu diketahui juga kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan edukasi dan fasilitasi agar UMKM melengkapi legalitas baik legalitas usaha maupun legalitas produk. Pemerintah akan mempercepat sertifikasi Halal karena Indonesia masih kalah dengan negara-negara lainnya.
Untuk pengurusan dan syarat-syarat bagi UMKM dipermudah oleh pemerintah daerah. Begitu juga UMKM yang belum terdata bisa datang ke Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulut.
“Dan jika ada kesulitan-kesilitan seperti memasarkan produk bisa konsultasi di dinas provinsi,” ujarnya.
Talkah Badrus juga berharap supaya di setiap kabupaten/kota agar ada inkubator bisnis. Ini sebagai upaya peningkatkan UMKM supaya bisa naik kelas.
“Selamat mengikuti kegiatan ini dan silakan bapak/ibu dan mahasiswa-mahasiswi mengaplikasikannya,” kunci Talkah Badrus.
Sementara itu Ronald Sorongan mengatakan Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw sangat antusias menciptakan generasi muda untuk berwirausaha.
“Supaya bisa menopang roda ekonomi di Sulut. Secara khusus mahasiswa harus bisa mengikuti perkembangan zaman di bidang teknologi,” kata dia.
Pemerintah mengharapkan kaum milenial menjadi entrepreneur baru. Selain itu pemerintah mendorong mereka untuk go internasional.
“Kegiatan ini pemerintah bersinergi dengan kementrian dan dunia kampus serta masyarakat umum pelaku UMKM,” kata dia.
Dinas Koperasi dan UMKM Sulut juga memfasilitasi pengurusan NIB dan pendampingan hukum bagi UMKM. “Kami siap menfasilitasinya,” tandas dia.
Selanjutnya Prof Grevo Gerung mengatakan Unsrat saat ini sedang menyiapkan 130 kelompok mahasiswa wirausaha. Mereka ini diberikan modal sebesar 7,5 juta rupiah perkelompok.
Kampus Unsrat sangat mendukung sekali workshop yang diadakan oleh Kementrian Koperasi UMKM RI. Selama ini menurut dia, mahasiswa yang lulus kuliah lebih suka menjadi PNS atau kerja di perusahaan-perusahan besar.
Kata Prof Grevo Gerung itu tidak salah, namun selain bercita-cita bekerja sebagai abdi negara, mahasiswa juga harus mampu menjadi wirausaha. Apalagi negara ini masih kekurangan pengusaha muda.
Khsusus bagi Unsrat, di tahun 2022 ke bawah sudah mencetak ratusan wirausaha mahasiswa. Untuk tahun 2023 ini Unsrat juga akan mendampingi 130 kelompok wirausaha mahasiswa.
Dia juga berterima kasih karena ini kesempatan yang kedua kalinya bagi Unsrat. Di mana dalam kesempatan workshop yang pertama kali diadakan kementrian, Unsrat dinilai berhasil.
Ketua LPPM Unsrat Prof Jefry Kindangen DEA menambahkan worshop bertujuan untuk peningkatan UMKM Unsrat dan menunjang program-program dari Pemerintah.
Peserta adalah mahasiswa yang sudah mendapatkan dana pendampingan dan baru akan mendapatkan dana pendampingan.
Untuk mendapatkan dana pendampingan,pihak Unsrat menyeleksi mahasiswa-mahasiswa yang layak
“Ada 26 kelompok yang sudah masuk di inkubator bisnis. Unsrat juga menyeleksi 130 UMKM mahasiswa di Unsrat,” kata dia.
Kepala Pusat Pengembangan Kewirausahaan Unsrat Yantje Uhing menambahkan jumlah peserta yang ikut kegiatan ini peserta adalah mahasiswa aktif yang tersebar dari semua fakultas.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak dari Kementerian Koperasi dan UKM RI,” ujar Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini.
Kementrian Koperasi UKM RI juga menghadirkan Bobby pendamping Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PLUT-KUMKM) dari Cianjur, Jawa Barat sebagai nara sumber.
Dihadapan peserta dia menuturkan PLUT adalah rumah bagi UMKM. “Kalau UMKM ada masalah, PLUT akan hadir memberikan solusi,” kata dia.
Ibaratnya PLUT sebagai rumah dan UMKM sebagai keluarga. Perjuangan PLUT adalah untuk mewujudkan kesejahteraan UMKM.
Dia bercerita di Cianjur ada 54.000 UMKM namun yang didampingi PLUT ada sekitar 3.000 UMKM.
Walaupun angkanya kecil namun 3.000 UMKM tersebut memanfaatkan dengan baik PLUT. “Tiga ribu ini menyatakan puas didampingi PLUT dan berhasil,” ujarnya.
Indikator keberhasilan ini diantaranya omset meningkat, UMKM masuk retail moderen dan pengurusan syarat-syarat yang muda.
“Khusus bagi UMKM Sulut dan mahasiwa perlu kesadaran dan kesabaran menjalankan usaha. Mari kita juga manfaatkan PLUT dan inkubator bisnis sebagai media untuk berkembang maju, ” tandas dia.
Tinggalkan Balasan