Ia lalu menceritakan bagaimana anaknya terjerat sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Setiap hari, anaknya dipaksa bekerja dengan target mustahil. Jika gagal, hukuman sadis menanti.

“Mereka dicambuk. Mereka disuruh push up 200 kali dengan beban di punggung. Kalau tidak bisa, mereka disiksa lagi. Itu yang anak saya alami setiap hari,” ujarnya lirih, kali ini tak lagi mampu membendung air mata.

Michaela terlihat mendengarkan dengan mata yang berkaca-kaca.

“Saya akan berupaya semaksimal mungkin. Kita akan koordinasi dengan gubernur dan pemerintah pusat agar mereka segera dipulangkan. Cukup sampai 12 orang ini saja, jangan ada lagi warga Sulut yang menjadi korban,” tegas Michaela dengan nada penuh kepedulian.