JELAJAHSULUT.COM—Kejuaraan Catur Terbuka Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) 2025 resmi bergulir di Auditorium Unsrat, Selasa (28/10/2025). Ajang yang merupakan bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-64 Unsrat ini menjadi momentum penting dalam menjaring bibit unggul serta melahirkan atlet catur potensial yang mampu berkiprah di tingkat nasional.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulawesi Utara, Jemmy Ringkuangan, dalam sambutannya mengatakan, kegiatan bertajuk Unsrat Chess 2025 ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga wadah pembinaan generasi muda. Menurutnya, olahraga catur adalah perpaduan antara strategi, disiplin, konsentrasi, dan keteguhan hati yang mencerminkan karakter bangsa.
“Bermainlah dengan penuh kehormatan, keberanian, dan rasa ingin tahu. Gunakan setiap langkah sebagai proses pembelajaran. Kalah atau menang bukan hal utama, yang terpenting adalah meningkatnya kualitas berpikir, etika bertanding, dan jiwa sportivitas,” ujar Ringkuangan saat membuka kejuaraan.
Ia menegaskan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan yang memupuk daya saing intelektual ini. “Melalui ajang seperti ini, kita sedang berinvestasi pada kecerdasan, kreativitas, dan mental juara generasi muda yang menjadi modal besar bagi kemajuan daerah di masa depan,” tambahnya.
Ringkuangan juga berpesan kepada para pelatih dan pendamping agar terus memberikan bimbingan dengan kebijaksanaan dan kesabaran. Ia berharap kejuaraan ini menjadi ruang temu bagi talenta-talenta baru yang nantinya bisa mengharumkan nama Sulut di kancah nasional maupun internasional. “Jadikan momen ini sebagai pendorong semangat belajar, berinovasi, dan berkolaborasi,” katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik Unsrat, Prof. Ir. Arthur Pinaria, Ph.D., menjelaskan bahwa kejuaraan ini merupakan bagian dari semangat Dies Natalis Unsrat untuk meneguhkan komitmen universitas dalam mencetak insan akademik unggul dan berdaya saing. “Catur bukan hanya olahraga otak, tetapi juga seni berpikir. Di dalamnya ada kesabaran, analisis tajam, dan keberanian mengambil keputusan—nilai-nilai yang juga menjadi dasar dalam dunia akademik,” ujarnya.
Prof. Pinaria menambahkan, Unsrat Chess 2025 tidak hanya menjadi arena kompetisi, melainkan juga ajang silaturahmi dan pembelajaran bagi seluruh peserta. “Bagaimana berpikir tenang, merencanakan dengan matang, dan bertindak dengan integritas—itulah filosofi catur yang sejalan dengan semangat Unsrat,” tutupnya.
Diketahui, kejuaraan Unsrat Chess 2025 yang memperebutkan Trophy Rektor Unsrat diikuti 192 peserta non master umum, 960 pelajar, dan 50 peserta internal Unsrat. Kegiatan ini turut dihadiri Ketua Percasi Sulut Herry Benjamin, S.H., serta Wakil Ketua Panitia Dies Natalis ke-64 Unsrat, Dr. dr. Billy Kepel, MMSc., SpKKLP.
