Pemberdayaan Masyarakat Pesisir  Dalam Pengembangan Destinasi Pariwisata Nasional KEK Likupang


*) Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur Universitas Sam Ratulangi
Oleh:

Amanda Sutarni Sembel, ST, MSc (Bidang Ilmu Perencanaan Infrastruktur dan Lingkungan)
Octavianus H.A. Rogi, ST, MSi (Bidang Ilmu Perencanaan Tata Ruang)
Ingerid Lidia Moniaga ST, MSi (Bidang Ilmu Arsitektur Lansekap)

Pariwisata Indonesia sekarang ini semakin  meningkat  dengan  banyaknya  destinasi  pariwisata  yang  tersebar  diseluruh  pelosok  tanah  air.  Salah  satu  penjabaran  dan  sasaran  Pembangunan  Nasional  adalah  Pembangunan  Sektor  Pariwisata.  Wilayah Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara merupakan wilayah destinasi pariwisata nasional yang termasuk dalam lima Destinasi Unggul Nasional yakni Pariwisata Likupang. Desa Pulisan berdasarkan peraturan Bupati Kabupaten Minahasa Utara termasuk pada kategori Desa Wisata Berkembang. Pengembangan Desa Wisata di Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara sudah diarahkan sejak tahun 2011 sebagai destinasi pariwisata prioritas dengan potensi yang ada, yakni wisata alam pantai dan tradisi budayanya. Kondisi eksisting pembangunan menuju lokasi Desa Wisata ini sudah terlaksana dari aspek infrastruktur dan fasilitas wisata. Potensi dan keunggulan pantai Pulisan dengan pemandangan alam pantai dan tebing berkarang merupakan daya tarik alami yang di miliki Desa Pulisan. Pemerintah Desa Pulisan Kecamatan Likupang Timur bekerja sama dengan Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi melaksanakan program pemberdayaan masyarakat yang melibatkan kelompok mitra Pengrajin Timbelang dan pelaku  usaha  (Usaha Kecil Mikro Menengah/UMKM) home stay. Kelompok pengrajin ini berharap usaha produktifnya dapat berkembang menjadi besar meskipun mengalami permasalahan di bidang produksi dan pemasaran. Keterbatasan peralatan penunjang produksi juga menjadi salah satu masalah yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan fasilitasnya.
Berdasarkan analisis situasi ini maka tim pengabdian kepada masyarakat Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi, termotivasi untuk melaksanakan kegiatan pendampingan dalam penataan lansekap pesisir berbasis sumberdaya alam setempat melalui kegiatan pelatihan pembuatan tanaman bonsai sebagai tanaman adaptif pesisir pantai dengan karakteristik tumbuh pada batu-batuan karang. Hal lainnya terkait pembudidayaan serta pengembangan zona habitasi berbasis spesies tanaman pesisir. Beberapa species tanaman pesisir yang hendak dibudidayakan antara lain : Santigi (Phempis Acidula), Cemara Udang (Casuarina Equisetifolia) dan Wahong / Sancang (Premna Sp.). Tanaman-tanaman ini merupakan tanaman yang lazim tumbuh dan berada di pesisir pantai. Manfaat tanaman-tanaman tersebut yaitu mengantisipasi ancaman abrasi serta gelombang pasang, seperti halnya tanaman Mangrove / Bakau. Tanaman ini di Sulawesi Utara termasuk tanaman endemik, bahkan ditemukan di banyak zona pesisir serta pulau-pulau kecil, termasuk di pesisir pantai Pulisan Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara. Kawasan  Ekonomi Khusus Pariwisata Likupang  berpotensial  bagi  pengembangan  pariwisata  melalui  Desa Wisata  Pantai.  Karena  memiliki  ekosistem  pesisir  dan  laut  yang  menarik, indah  ditunjang dengan  atraksi  wisata  seperti  kuliner, kerajinan lokal, berperahu, snorkling dan diving.  Pemberdayaan masyarakat pesisir dilakukan dengan metode penyuluhan, pelatihan dan pendampingan. Hal ini bertujuan menciptakan kemandirian, kreativitas dan inovasi SDM dalam menciptakan produk-produk wisata yang berbasis karakteristik wilayah dan produk unggulan setempat. Selain itu dengan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh mitra kelompok Timbelang dan pelaku usaha home stay  diharapkan tercipta pertumbuhan  ekonomi  masyarakat yang mandiri guna menunjang pariwisata  di  Kawasan  Ekonomi Khusus Pariwisata Likupang.