JELAJAHSULUT.COM– Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Utara dalam menunjang Program Gubernur Sulut Mayjen TNI Purn Yulius Selvanus SE dengan menguatkan komitmen dalam menjaga stabilitas keamanan daerah.
Maka sejak akhir September hingga awal Oktober 2025, FKPT Sulut mengadakan Survei Indeks Risiko Terorisme (IRT) di sejumlah kabupaten/kota dengan melibatkan 14 enumerator dari berbagai profesi.
Kegiatan ini dipimpin oleh Ketua FKPT Sulut Johnny Alexander Suak, SE, M.Si, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Kesbangpol Daerah Sulut, bersama Kabid Penelitian, Prof Dr Ahmad Rajafi, M. HI, Rektor IAIN Manado serta seluruh Pengurus FKPT Sulut.
Tim melakukan kunjungan ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Badan Kesbangpol Kabupaten/Kota, Kodim, serta Polres untuk menggali data dan masukan terkait potensi kerawanan radikalisme.
Menurut Ketua FKPT Sulut, survei ini tidak sekadar bersifat akademis, melainkan menjadi instrumen penting untuk memetakan potensi kerawanan, menganalisis faktor pemicu, dan merumuskan strategi pencegahan terorisme yang berbasis data lapangan.
“Pencegahan terorisme harus dimulai dari hulu, dengan memperkuat literasi kebangsaan, membangun kesadaran kolektif, dan menutup celah infiltrasi ideologi yang bertentangan dengan nilai Pancasila,” tegas Johnny Alexander Suak.
Survei ini juga memperlihatkan peran strategis lembaga pendidikan, keagamaan dan pemerintah dalam menangkal narasi intoleran yang sering menjadi pintu masuk radikalisme. FKPT Sulut berharap hasil survei dapat menjadi pijakan bagi pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam menyusun kebijakan pencegahan yang lebih efektif dan adaptif.
Prof Dr Ahmad Rajafi menambahkan, semua data yang dikumpulkan enumerator akan menjadi dasar ilmiah untuk memperkuat ketahanan sosial, sekaligus membangun model pencegahan terorisme yang sesuai dengan keberadaan lokal Sulawesi Utara.
Langkah FKPT Sulut ini menegaskan bahwa pencegahan terorisme tidak selalu harus dengan pendekatan represif, melainkan juga melalui riset, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat.
Dengan kegiatan ini, Sulawesi Utara diharapkan dapat terus menjaga harmoni sosial dan memperkokoh stabilitas daerah di tengah tantangan global yang semakin kompleks.
Tim enumerator yang turun di tujuh Kabupaten/Kota yang menjadi sampel di Sulut antara lain: Drs Denny Rantung selaku Wakil Ketua dan Bendahara FKPT Sulut bersama Aswin D Lumintang, S.Sos selaku Kabid Media Hukum dan Humas FKPT Sulut yang melakukan survei IRT di Kota Tomohon.
Kemudian Amelia Diana Sondakh, Sekretaris FKPT Sulut dan Vonny Pangalila, Kabid Perempuan FKPT Sulut melakukan survei di Kota Manado.
Manly A Saroinsong dan Franky Novan Rengkung melakukan survei di Kabupaten Minahasa Selatan
Sedangkan Winda Mintjelungan dan Emro Nayoan melakukan survei di Kota Kotamobagu. Kemudian Taufiq dan Syahrir Laya di Kabupaten Bolaang Mongondow.
Tim lainnya yakni; James Tulangow dan Tommy Saune melakukan survei di Kota Bitung, Fachrudin dan Renald ke Kabupaten Kepulauan Talaud.(ado)
