RHK Kamis, 16 Maret 2023
Dipenjara dan Mati Demi Kristus
Lukas 22:33-34
Petrus berbeda dengan murid-murid Yesus yang lain. Dia agak meledak-ledak, berani dan terkadang teledor, namun dia memiliki banyak kelebihan. Ketika Yesus mengatakan bahwa Iblis akan segera menampinya dan Yesus akan mendoakannya agar dia tetap kuat dan tegar dalam imannya, terutama setelah dia insaf, Petrus langsung menyela-Nya. Dia meyakinkan bahwa demi Sang Guru Agung, dia siap masuk penjara dan mati bersama dengan Yesus.
Tetapi Yesus segera menegur dia dan berkata bahwa ayam tidak akan berkokok sebelum dia (Petrus) menyangkal Yesus sebanyak tiga kali, bahwa dia mengenal Sang Kristus. Apa yang Yesus katakan, terbukti dan memang terjadi. Pun juga, apa yang Petrus janjikan, itu terlaksana setelah dia menyesali akan penyangkalannya itu dan insaf atau kembali bertobat menjadi rasul Kristus. Itu terjadi karena Yesus mendoakan dia agar setelah Petrus insaf, dia dikuatkan untuk memberitakan Injil bersama saudara-saudaranya yang lain.
Yah, Petrus pun pada akhirnya dipenjara seperti yang dia janjikan kepada Kristus. Bahwa dia siap atau bersedia dipenjara demi Kristus. Karena pemberitaan Injil Kristus dan berbagai mujizat yang terjadi serta begitu banyaknya orang yang percaya pada Yesus, maka Petrus dipenjara. Hal itu disaksikan oleh firman Tuhan dalam Kisah Para Rasul 12:5 “Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.”
Tidak hanya itu. Sebagaimana sumpahnya kepada Yesus, Petrus juga akhirnya mati demi nama Tuhan. Kematian Petrus malah lebih tragis lagi. Karena dia mati digantung dengan kaki di atas dan kepala di bawah. Itu adalah bentuk penghormatannya kepada Kristus. Jadi, ketika dia harus mati karena Kristus, dia pun mati secara demikian.
Petrus menjalani proses seperti yang Yesus katakan kepadanya. Bahwa sekalipun dia sudah bersumpah, dia tetap menyangkal Yesus 3 kali. Ayam tidak berkokok sebelum Petrus menyangkal Tuhannya.
Itu terjadi ketika Yesus ditangkap, diadili dengan tidak adil, disiksa tanpa rasa kemanusiaan, dianiaya sesuka hati, hingga dibunuh, mati tersalib di Golgota. Situasi yang mengerikan membuat Petrus kehilangan akal sehat, imannya goyah. Diapun akhirnya menyangkal Yesus 3 kali.
Hal itu tidak berhenti di situ. Sebab Petrus menyesali perbuatannya, dia menangis dan bertobat dan pada akhirnya, sebagaimana doa Yesus, dia dikuatkan dan menguatkan saudara-saudaranya termasuk rekan sesama murid yang adalah rasul-rasul Kristus.
Demikian firman Tuhan hari ini.
Jawab Petrus: “Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!”
Tetapi Yesus berkata: “Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku.” (ay 32, 33)
Itulah Petrus. Dia sering disebutkan mewakili prilaku dan kepribadian manusia pada umumnya. Dia pernah jatuh dalam dosa, terutama penyangkalannya akan Tuhan. Tetapi dia segera insaf, bertobat dan melayani serta mengikuti Tuhan sepanjang hidupnya. Nyawanya juga dia serahkan untuk Kristus.
Dalam masa raya Minggu Sengsara ini, kita diingatkan bahwa mengikut Tuhan Yesus, tidak gampang. Butuh pengorbanan, kesabaran, kesetiaan dan ketaatan. Harus rendah hati dan memiliki hati sebagai hamba, mengasihi sesama tanpa batas, sekalipun kita dibenci oleh orang yang kita kasihi.
Kita dimusuhi, difitnah, dihina serta dibenci tanpa alasan dan dasar yang jelas. Orang yang kita kasihi dan kita tolong bukan mengasihi dan menolong kita dalam kesusahan, justeru merekalah yang melupakan kita bahkan lebih menyusahkan hidup kita lagi.
Itulah antara lain bentuk-bentuk salib yang kita pikul sebagai pengikut Kristus. Hal demikian terkadang terjadi bertubi-tubi. Seperti tidak berakhir. Satu masalah selesai, masalah lain muncul. Inilah waktunya kita diuji. Inilah kesempatan bagi kita untuk naik level (kelas) dalam kehidupan beriman dalam Tuhan.
Maka sebagai umat Allah, anak Tuhan dan hamba-Nya yang baik, kita harus tetap sedia memikul salib. Pikullah salib. Jangan takut. Tuhan akan meringankan beban kita. Dia akan mengambil alih semuanya. Dia akan mengangkat segala penderitaan kita dan menggantikannya dengan mahkota kemuliaan, kemenangan dan berkat melimpah dalam hidup kita yang tetap setia memikul salib berat. Dia menolong kita dan senantiasa mengulurkan tangan kasih-Nya bagi kita yang tetap konsisten mengikuti Dia.
Percayalah, pertolongan Tuhan berkat kasih karunia-Nya akan datang tepat dan indah pada waktunya. Kita akan dibuat-Nya terheran-heran oleh perbuatan tangan-Nya yang ajaib. Sehingga aman, damai dan hidup berlimpah berkat menjadi milik kita, selamanya. Amin
Doa: Tuhan Yesus, mampukan kami memikul salib, dan menanggung beban berat dalam penderitaan. Tolong, sertai dan berkatilah kami selalu. Amin
Syalom..
Semangat hari Kamis. Pikullah Salib dan taatlah kepada Kristus
Salam sehat..
Tuhan Yesus memberkati slalu bersama keluarga. Amin
Tinggalkan Balasan