RHK Jumat, 14 Agustus 2023
Fenomenal Seperti Petrus
Markus 16:7
Petrus selalu menonjol di antara para murid Yesus. Dia tokoh protagonis, atau tokoh utama yang berperan penting dan cukup berpengaruh di antara murid-murid-Nya. Dia yang paling kontroversial dibandingkan dengan yang lain. Dia berani berbeda. Ketika masih bersama dengan mereka, Yesus meminta Petrus untuk menggembalakan domba-Nya.
Meski Petrus menyangkal Yesus, namun Yesus tahu bahwa setelah melewati proses penyaliban Yesus yang amat berat, Petrus akan menjadi hamba yang setia dan taat. Itulah sebabnya, meski status Petrus sama dengan yang lainnya sebagai murid, Malaikat justeru memerintahkan para perempuan itu mengatakan peristiwa kebangkitan itu kepada murid-murid-Nya dan Petrus. Petrus disebut secara terpisah dari murid-murid yang lain, padahal mereka sama-sama sebagai murid.
Mereka pun melakukan seperti yang disampaikan malaikat. Pertama-tama mereka bertemu dengan Petrus dan teman-temannya. Mengapa Petrus selalu yang utama? Karena Petrus memang seteguh batu karang. Dia setia dan memiliki keunggulan dan karakter berbeda dengan yang lain. Itu Yesus tahu. Itu terbukti pasca peristiwa kebangkitan Yesus. Dia benar-benar menjadi hamba dan rasul Kristus yang sempurna.
Yesus sendiri menjelang ditangkap, ketika bercakap-cakap dengan murid-murid-Nya, memberiian pesan khusus kepada Petrus. Yesus berdoa agar iman Petrus jangan gugur. Sehingga setelah Petrus insaf dari kesalahannya menyangkal Yesus, dia mendapatkan amanat khusus untuk menguatkan saudara-saudaranya (Luk 22:32). Termasuk murid-murid yang lain dan semua pengikut Yesus. Petrus dengan prilakunya yang fenomenal, mendapat perhatian khusus dari Yesus sehingga Dia memberikan penugasan khusus menguatkan yang lain. Misi itu berhasil diembannya.
Dia membuktikan perkataannya bahwa sekalipun dipenjara bahkan mati, dia akan tetap setia kepada Kristus. Itu terbukti. Petrus dipenjara karena Injil. Karena semakin banyak orang yang percaya kepada Yesus, maka dia dipenjara. Bahkan dihukum mati secara mengenaskan. Dia digantung terbalik, dengan kepala di bawah, kaki di atas. Itupun sebagai penghormatan kepada Tuhan Yesus. Kalau Yesus mati kepala di atas, dia memilih digantung dengan kepala di bawah.
Itulah Petrus yang sesungguhnya. Itulah sebabnya para perempuan itu menyampaikan Kabar Baik kepada Petrus dan murid-murid lainnya. Mereka harus melakukan apa yang pernah disampaikan Yesus kepada mereka, ketika Dia masih bersama mereka. Yakni bahwa setelah mati, Dia bangkit pada hari ketiga. Dia mendahului mereka ke Galilea, di tempat di mana Yesus bersama mereka mengawali pelayanannya.
Semua yang Yesus sampaikan terbukti dan terlaksana. Tidak ada yang tidak terjadi. Termasuk gempa bumi dahsyat, tabir bait suci terbelah dua, siang hari menjadi gelap, kubur terbuka, serta Dia yang mati tapi bangkit pada hari ketiga. Setelah kebangkitan-Nya, Yesus mendahului mereka ke Galilea. Dan mereka memang bertemu Dia si sana. Thomas yang belum percaya akhirnya memegang sendiri luka bekas paku di tangan Yesus. Semua terjadi sesuai perkataan Yesus.
Demikian firman Tuhan hari ini.
Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu.” (ay 7)
Yesus berhak memakai siapapun melayani-Nya, seperti yang dilakukan-Nya kepada Petrus. Kristus memakai Petrus secara luar biasa. Oleh penyertaan kuasa Roh Kudus dia melakukan banyak mujizat, menyembuhkan banyak orang dan membangkitkan orang mati.
Dia terkenal dengan ungkapannya: “emas dan perak tidak ada padaku, tapi demi nama Tuhan Yesus, bangkit dan berjalanlah. Inilah yang membuat beribu-ribu orang mendengarkan khotbahnya (di Serambi Salomo) dan menjadi percaya kepada Yesus. Tapi itula juga yang membuat dia dipenjara bahkan dihukum mati.
Kita dipilih Allah menjadi hamba-Nya. Kitalah murid-murid Yesus zaman now. Kita juga mengemban tugas yang sama seperti Petrus. Karena itu, beritakanlah Injil, baik atau tidak baik keadaannya, terutama lewat sikap dan prilaku hidup kita. Jadilah teladan bagi semua orang, seperti yang Kristus ajarkan. Sehingga lewat hidup kita, banyak orang menjadi percaya dan beriman kepada Kristus. Dengan demikian, nama Tuhan dimuliakan lewat kehidupan kita yang baik, benar, penuh kasih sesuai kehendak-Nya.
Jadilah pelayan yang fenomenal seperti Petrus, dalam menyatakan kebenaran, kebaikan dan kasih. Beranilah berbeda seperti Petrus. Tolak yang jahat sekalipun dimusuhi. Senangkanlah hati-Nya. Amin
Doa: Tuhan Yesus, mampukan kami melayani Tuhan sepenuh hati dan siap berkorban demi kemuliaan nama-Mu. Berkatilah kami selalu. Amin
Syalom..
Jadilah teladan. Hiduplah dalam kebenaran dan tolaklah yang jahat
Salam sehat..
Tuhan Yesus memberkati bersama keluarga. Amin
Tinggalkan Balasan