Yeremia 23:6
“Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: Tuhan-keadilan kita.”
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Nama merupakan hal yang penting dalam hidup seseorang dan menunjukkan identitas diri. Karena itu, biasanya nama mengandung arti dan menjadi harapan sekalipun memberi gambaran kehidupan orang yang menyandang nama tersebut. Akan menjadi sebuah ironi apabila nama dengan arti yang baik tetapi orang yang memakai nama tersebut justru berperilaku jahat. Seperti arti dari nama raja Yehuda yang terakhir, yaitu Zedekia: “Keadilan Allah”, namun perilakunya sebagai seorang raja tidak menghadirkan keadilan Tuhan Allah bagi rakyatnya.
Oleh karena ambisi pribadinya, dia tidak mendengar perintah Tuhan Allah dengan menyepelekan suara kenabian Yeremia. Zedekia mengorbankan kepentingan bangsa yang sebenarnya bisa dia jaga dengan jabatannya meskipun hanya sebagai raja boneka buatan Nebukadnezar.
Namun dia memberontak dan bersekongkol dengan negara-negara jajahan Babel, maka Nebukadnezar murka dan menyerang Zedekia. Ia dilengserkan dari jabatan raja. Akibatnya umat Yehuda terkepung dan diangkut ke pembuangan di Babel. Inilah pembuangan besar kedua. Sejak saat itu hancurlah sistem kerajaan dalam pemerintahan di Israel dan tidak ada lagi raja di sana, karena Israel hanya menjadi sebuah provinsi bagian dari kerajaan Babilonia.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Raja Zedekia gagal menjalankan amanat Tuhan Allah sebagai raja dan tidak menampakkan perilaku sesuai dengan arti namanya yang baik.
Namun Tuhan Allah berjanji melalui nabi Yeremia bahwa masih ada harapan bagi Yehuda apabila mereka telah menjalani masa penghukuman selama 70 tahun dalam pembuangan, mereka akan dibebaskan dan dipulangkan ke tanah Yehuda. (Lih. Yeremia 29:10) Janji ini juga terkait dengan pengharapan mesianis tentang munculnya seorang raja yang memerintah dengan keadilan dan kebenaran.
Pengharapan ini kemudian tergenapi dalam Yesus Kristus yang membebaskan umat yang telah terikat dosa dan terancam binasa. Oleh pengorbanan-Nya umat dibebaskan dari dosa dan mengalami hidup damai sejahtera. “Tuhan keadilan kita” nama yang layak dikenakan kepada-Nya.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Ketika kita mengaku sebagai orang Kristen, maka otomatis kita menyandang nama Yesus Kristus dalam kehidupan kita. Karena kata Kristen pertama kali digunakan di Anthiokia yang menunjuk pada murid-murid Yesus Kristus yang berarti “pengikut Kristus/Mesias” (Lih. Kis. 11:26). Karena itu sebagai keluarga Kristen, marilah kita menampakkan cara hidup seperti Yesus Kristus. Menjadi pembawa keadilan, kasih, damai sejahtera dan berkat di manapun kita berada. Amin.
Doa
Ya Tuhan Allah, mampukanlah kami untuk berani mengaku sebagai pengikut-Mu, sehingga di manapun kami berada, nama-Mu yang kami puji dan muliakan dalam kehidupan. Dalam nama Yesus Kristus. Amin.(*)
