Oleh :
Dosen Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur Universitas Sam Ratulangi
Ingerid Lidia Moniaga ST, MSi (Ketua)
Octavianus H.A. Rogi, ST, MSi (Anggota)
Michael M. Rengkung, ST, MSi (Anggota)
PEMBERDAYAAN masyarakat desa adalah pelatihan bagi masyarakat desa untuk meningkatkan keterampilam, perilaku, kemampuan, dan kesadaran wisata bagi masyarakat desa. Tata ruang luar atau lansekap sebagai pembentuk karakter fisik bangunan homestay merupakan aspek penting dalam pengembangan Desa Wisata di Kabupaten Minahasa Utara.
Apalagi lokasi desa wisata Pulisan berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang. Penataan tata ruang luar atau lansekap yang kurang baik akan mengurangi nilai pada kawasan pariwisata KEK Likupang secara fungsi dan estetis.
Dalam penataan lansekap ada 2 aspek penting yang harus diperhatikan yaitu hard material (material keras) dan soft material (material lunak).
Yang dimaksud dengan material keras yaitu semua perkerasan atau bangunan yang ada dalam taman seperti jalan, pedestrian, bangku, tangga, lampu dan lainnya. Sedangkan material lunak yaitu tanaman. Tanaman merupakan salah satu elemen yang melengkapi penataan lansekap homestay.
Penataan lansekap di lingkungan homestay seperti pekarangan menjadi aspek penting bagi kelangsungan pengelolaan homestay. Lansekap homestay yang bersih, rapi, indah dan asri akan menjadi daya tarik yang kuat dalam pemasaran dan keberlanjutan homestay.
Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur Tahun 2023 yang dilaksanakan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat, kelompok mitra homestay Desa Pulisan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara diikuti oleh tujuh kelompok pemilik homestay.
Pengabdian dilaksanakan dengan metode penyuluhan dengan materi tentang pengertian lansekap, penataan lansekap dan pengelolaan lansekap pekarangan homestay. Setelah materi pengantar lansekap diberikan selanjutnya kegiatan praktek menggambar sketsa penataan lansekap pekarangan homestay masing-masing.
Tahapan berikut yakni dengan melakukan pelatihan langsung di pekarangan homestay salah satu peserta yang melibatkan peran aktif seluruh peserta mitra. Masyarakat mitra langsung melaksanakan bersama-sama kegiatan praktek menanam jenis-jenis tanaman sesuai pola gambar yang dibuat oleh masing-masing mitra.
Dalam praktek ini kelompok mitra membangun pergola sebagai unsur pembentuk ruang berteduh dan istirahat dengan bahan murah dan mudah ditemukan di lingkungan sekitar desa yaitu material bambu.
Peran aktif kelompok mitra dibantu pula para mahasiswa Universitas Sam Ratulangi yang secara bersamaan sedang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKT). Pemberdayaan Masyarakat ini menciptakan suatu sinergitas program diantara dosen, mahasiswa dan masyarakat Desa Pulisan.
Hasil luaran kegiatan pelatihan penataan lansekap homestay yakni kelompok mitra dapat mengerti, memahami dan melakukan secara aktif penataan lansekap di homestay mereka.
Hasil pelatihan penataan lansekap ini menciptakan sebuah perubahan pada kelompok mitra dari awal tidak memiliki pengetahuan penataan lansekap, setelah mengikuti pelatihan menjadi lebih memahami dan secara mandiri dapat mengembangkan lansekap homestay masing-masing.