JELAJAHSULUT.COM-Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) melaksanakan wisuda periode VI tahun akademika 2023-2024 di auditorium pada Kamis (13/6/2024).
Pada momentum istimewa tersebut, hadir Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven OE Kandouw.
Dia menyampaikan pesan agar lulusan Unsrat agar menjadi sarjana yang berkarakter mulia dan humanis.
“Jadilah sarjana yang sujana, yaitu sarjana yang budiman, sarjana yang berkarakter humanis, sarjana yang sama dengan sumpah dan janji. Selain berbakti kepada bangsa negara dan kepada Tuhan tetapi juga terus mencari ilmu dan menjadi manusia yang manusiawi,” ucapnya.
Wagub juga menyampaikan bahwa kekuatan universitas itu, salah satu dapat dilihat dari parameternya, yakni ada pada kekuatan alumninya.
“Tidak hanya secara khusus alumni 2023-2024, tetapi ikatan ulumni kita harus dimantapkan. Begitu juga ikatan alumni Unsrat secara umum. Teruslah berkarya dan teruslah membantu peradaban manusia khususnya manusia di Sulut,” tukasnya.
Kandouw menyampaikan rasa syukur dapat menghadiri wisuda bersama civitas akademika dan orang tua yang turut menyaksikan para lulusan mencapai tahapan baru dalam jejak kehidupan.
“Ini merupakan buah-buah dari kerja keras anda semua. Karena tidak ada keberhasilan tanpa pengorbanan. Pengorbanan waktu bertahun-tahun, pengorbanan biaya ongkos dari orang tua. Pengorbanan non material yang sangat memberatkan kita semua. Tetapi hari ini semua pengorbanan terhapus. Tidak hanya orangtua, saya juga bangga melihat anda semua mendapatkan gelar doktor, magister dan S1,” ungkapnya.
Menurut Kandouw, sampai saat ini Unsrat telah menghasilkan 101 ribu sarjana selama universitas ini berdiri.
“Catatan saya dari 270 juta penduduk Indonesia yang sarjana tidak lebih dari 10 persen, tidak sampai 40 juta. Jadi sebanyak 25 persen adalah lulusan SMA dan 60 persen hanya SMP,” sebutnya.
Katanya, akan adanya stratifikasi sarjana extraordinary people di Indonesia. “Anda semua bukan orang biasa-biasa, dari segi akademik anda berada di atas 85 persen orang di Republik Indonesia,” tandasnya.
Wagub juga mengatakan, berdasarkan parameter ekonomi, adalah parameter yang menetapkan status ekonomi seseorang yang dianalogikan dengan sebutan Ninja, yakni no income no job dan no asset atau tanpa penghasilan, tanpa pekerjaan, tanpa aset.
“Kalau anda sekarang memiliki aset yaitu Ijazah sarjana, itu adalah sebuah keunggulan dan kalian harus optimis dalam menghadapi kehidupan yang ada di depan.Makanya saya tidak setuju kalau orang bilang sarjana itu pengangguran,” ucapnya.
“Dengan ijazah saja anda sudah mengalahkan 85 persen orang di negeri ini. Dari 100 orang anda sudah mengalahkan 85 orang. Untuk itu tegakkan kepala anda dan optimis menghadapi kehidupan bahwa anda memiliki komparatif yang tidak dimiliki orang lain,” tukasnya.
Pada kesempatan tersebut, turut hadir Rektor Unsrat Prof Dr Ir Oktovian Berty Alexander Sompie MEng IPU ASEAN Eng.
Kepada para lulusan, Prof Sompie mengatakan wisuda adalah tonggak penting dalam perjalanan pendidikan.
“Yang membawa kalian melewati tahun-tahun pengorbanan, kerja keras, dan dedikasi yang tak terhitung jumlahnya,” tukasnya.
Rektor berharap, lulusan Unsrat dapat mempertahankan nilai luhur ‘Si Tou Timou Tomou Tou”.
“Kiranya ini mengakar dalam kehidupan kalian semua, dan tetaplah berusaha untuk sedapat mungkin menjadikan hidup kalian berguna bagi orang lain,” tandasnya.