JELAJAHSULUT.COM-Momentum perjuangan yang dikenal dengan Persitiwa Merah Putih 14 Februari 1946 di Kota Manado, saat ini dirasakan masih kurang mendapat perhatian.

Generasi penerus bangsa, lebih tertarik dengan euphoria budaya barat, bahwa 14 Februari identik dengan Valentine’s Day.

“Kami Dewan Pimpinan Pusat Angkatan Muda Merah Putih 14 Februari 1946, sejak pertama kali dibentuk, telah berupaya terus-menerus melakukan sosialisasi dan kampanye heroik Peristiwa Merah Putih kepada Pelajar dan Mahasiswa, serta kawula muda lainnya di Sulawesi Utara”, ungkap Jimmy P. Maleke, Sekjen DPP AMMP 14-02-46.

Tahun 2025, menjadi peringatan ke-79 tahun Peristiwa Perjuangan yang dipelopori oleh Pahlawan Nasional B.W. Lapian dan Ch. Taulu, kami mengajak dan mendorong kaum muda penerus bangsa, untuk lebih mengenal serta memiliki rasa kebanggaan terhadap histori dan aksi heroik Putra-putri daerah.

Sementara kegiatan memaknai Peristiwa Merah Putih 14 Februari 1946 digelar dengan berbagai kegiatan bertajuk Gebyar Perjuangan Merah Putih Tahun 2025, mengangkat tema “Bangsa yang Besar adalah Bangsa yang menghargai jasa para Pahlawannya.”

Sebagai implementasi dalam rangka menggali nilai-nilai kejuangan serta melestarikan sejarah peristiwa heroik perjuangan Merah Putih dan membentuk karakter generasi muda, kami telah siap menggelar kegiatan, diantaranya Ziarah Perjuangan, Bhakti Sosial dan Silahturahmi atau Malam Baku Dapa Anak Cucu Pejuang Merah Putih, terang Jimmy Maleke, Sekretaris Jenderal DPP AMMP 14-02-46.

“Kami juga sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Bapak Yulius Selvanus dan Bapak Victor Malaingkay, yang terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara, sejak awal pertemuan sangat mendukung dan memotivasi AMMP 14 Februari 1946 untuk terus bergerak dan berkarya bersama rakyat dalam mendorong percepatan Sulawesi Utara Maju, Membangun Tanpa Korupsi, pungkas Maleke.