JELAJAHSULUT,TALAUD-Acara Adat Mane’e Talaud yang merupakan tradisi menangkap ikan di Kabupaten Kepulauan Talaud akan tetap digelar tahun ini.
Rencananya Adat Mane’e Talaud bakal berlangsung di Kakorotan Kecamatan Nanusa Kabupaten Talaud, Sabtu (29/5/2021).
Namun tak seperti tahun-tahun sebelumnya, acara Adat Mane’e pekan ini akan menerapkan protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran covid-19.
Baca Juga:
https://jelajahsulut.com/2021/05/25/gratis-ayo-mendaftar-di-politeknik-kp-bitung/
Pembatasan para peserta juga akan dilakukan guna mencegah penularan Covid 19 .
Wakil Bupati Drs Moktar Arunde Parapaga mengatakan, persiapan final pelaksanaan Adat Mane’e Talaud sudah dilakukan pemerintah pada Senin (24/05/2021) kemarin.
“(Mane’e) akan dilangsungkan tapi dengan protokol kesehatan. Kita akan gelar terbatas,” ujar Moktar Parapaga.
Masyarakat pengunjung akan dibatasi dan dilakukan sistem shift atau bergantian.
“Semua ini untuk menghindari kerumunan. Jadi untuk masyarakat lokal Kakorotan akan diatur secara bergantian,” tukas Parapaga.
Acara Adat Mane’e Talaud merupakan tradisi menangkap ikan yang dilakukan turun temurun masyarakat Desa Kakorotan, Talaud.
Baca Juga:
https://jelajahsulut.com/2021/05/25/seminggu-sudah-dua-kali-wali-kota-andrei-angouw-turun-ke-rsud-manado-ada-apa/
Acara ini menjadi tradisi menarik karena ikan-ikan seolah dipanggil mendekat ke daerah pesisir pantai sehingga mudah ditangkap masyarakat.
Yang perlu dicatat seperti dikutip dari Wikipedia Mane’e adalah tradisi masyarakat di Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara yang secara turun-temurun. Tradisi tersebut untuk memperingati puncak surut air laut ketika masa eha berakhir.
Eha sendiri merupakan periode pelarangan mengambil hasil laut dan darat yang berlangsung antara 3 hingga 6 bulan. Sanksi diarak berkeliling kampung dengan ikan-ikan yang digantung di badan akan diberlakukan bagi siapapun yang berani melanggarnya.
