Sekretaris Daerah Kepulauan Talaud, Dr Yohanis Kamagi Ap MSi
JELAJAHSULUT.COM-Angka prevalensi stunting Kabupaten Kepulauan Talaud berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 mencapai 26 persen.
“Sedangkan angka prevalensi stunting Kabupaten Kepulauan Talaud Tahun 2022 mencapai 7,4 persen.
Dan untuk Bulan Mei 2023 turun menjadi 7,1 persen,”ungkap Sekretaris Daerah Kepulauan Talaud, Dr Yohanis Kamagi Ap MSi, baru-baru ini.
Lanjutnya, berdasarkan pengukuran antropometri stunting di Talaud turun drastis. Dimana Tahun 2019 mencapai 11,1 persen dan Tahun 2022 menjadi 7,1 persen.
“Atas capaian tersebut Pak Bupati DR Elly Engelbert Lasut (E2L) ME mengapresiasi seluruh pihak atas kerja keras dalam menekan angka prevalensi stunting,”katanya.
Kamagi menyebut capaian ini adalah hasil kerja keras bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Talaud, dinas terkait serta dibantu pihak-pihak lain.
“Semua pihak harus ekstra kerja keras jangan cepat puas untuk menjadikan keberhasilan ini sebagai pemacu semangat untuk terus menurunkan bahkan menghilangkan kasus stunting di ‘Bumi Porodisa’,”ucapnya.
Ia menegaskan pentingnya memperkuat kolaborasi dan sinergi dalam upaya memerangi stunting. Tidak hanya antarperangkat daerah tapi juga dengan masyarakat.
“Kunci keberhasilan penurunan kasus stunting ini adalah adanya kolaborasi, kekompakan, kerja sama, sinergisitas, serta kebersamaan seluruh pihak, mulai dari tingkat kabupaten hingga ke desa,ā€¯imbuhnya.(vil)
Tinggalkan Balasan