JELAJAHSULUT.COM-Ekonomi dunia sempat luluh lantak akibat Pandemi Covid-19.
Semua sektor ekonomi lesuh, karena tidak adanya perputaran uang yang signifikan. Khusus di Sulawesi Utara (Sulut), sektor otomotif adalah salah satu yang paling terdampak.
Daya beli masyarakat terhadap mobil baru turun drastis. Ini kemudian sejalan dengan angka penjualan mobil yang ikut ‘tenggelam’.
Begitu pula dengan kinerja penjualan mobil Daihatsu yang juga ikut turun sejak tahun 2020. Karena tahun itu adalah merupakan awal merebaknya kasus Covid-19 di Indonesia.
Sonny Y Lembong Kepala Cabang Astra Daihatsu Manado Martadinata dalam acara Daifest (Daihatsu End Year Festival) 2024 beberapa waktu lalu mengungkapkan selama kurang dari dua tahun, angka penjualan mobil Daihatsu sempat turun.
“Dampak dari pandemi Covid-19 menyebabkan perekonomian masyarakat menjadi lemah dan berimbas ke penjualan mobil Daihatsu di Sulut dari tahun 2020 sampai 2021,” ujarnya.
Tahun 2020, mobil yang terjual sebanyak 2.493 unit dan tahun 2021 naik menjadi 3.070 unit.
Namun angka penjualan mobil asal Jepang ini akhirnya mulai stabil di tahun 2022 sampai sekarang. Ada sebanyak 4.387 mobil Daihatsu yang lalu terjual di tahun 2022.
Masih menurut Sonny Lembong, hal ini menyebabkan Daihatsu menguasai market share tahun 2022 dengan presentasi sebesar 34,52.
Kemudian di tahun 2023 terjual sebanyak 3.917 unit atau 34,37 persen (market share).
“Dan di pertengahan tahun 2024 ini Daihatsu terus menunjukan tren positif dengan menguasai sebesar 31,92 persen,” pungkas dia.
