JELAJAHSULUT.COM- Pepohonan di perkotaan terlihat tak menjadi prioritas untuk dilindungi maupun dirawat, seperti sedianya peran penting pohon terhadap kehidupan manusia.

Melainkan pohon yang telah bertumbuh di pinggiran jalan maupun di Taman itu hanya dijadikan objek untuk dipasangkan baliho, iklan perusahaan, tempat digantungnya sampah dan sebagainya.

Hal itu menjadi perhatian dari Badan Pengurus Kelompok (BPKel) Oi Hidup Manado, yang mengkhawatirkan kondisi pohon yang ada di Kota Manado.

Arief Santoso, selaku anggota BPKel Oi Hidup Manado kepada awak media, Minggu (12/01/2025) mengatakan, masyarakat pada umumnya tak banyak memiliki pemahaman tentang pentingnya pohon dalam kehidupan manusia.

“Jadi, melihat persoalan ini kami tidak hanya diam, melainkan dari BPKel Oi Hidup Manado pada hari ini melakukan aksi cabut paku di Pepohonan yang ada di area Taman Tikala Manado, dan alhasilnya dari 8 Pohon terkumpul ada sebanyak 113 paku,” ungkap Arif sambil tersenyum.

Aksi ini, menurut Arif, secara spontanitas dilakukan untuk memperlambat kematian Pohon, mengingat Pohon memiliki manfaat penting bagi kehidupan manusia, yakni memberikan oksigen, menyerap polutan, mengurangi efek rumah kaca, meredam kebisingan, menurunkan suhu udara dan masih banyak lagi.

“Apa yang kami lakukan ini selain memperlambat kematian pohon. Tujuannya untuk memberikan kampanye bahwa pentingnya menjaga dan merawat pohon kepada masyarakat yang telah berolahraga maupun melewati Taman Tikala Manado,” jelasnya.

Pada kesempatan itu pun, Arif mengharapkan, Pemerintah Kota bisa membuat aturan berupa Perda (Peraturan Daerah) tentang perlindungan Pohon, guna melindungi pohon dari cara-cara yang tidak diharapkan.

“Jika pun sudah ada aturannya melalui tata kota atau Perda, mohon itu diperhatikan dan diseriusi. Jika pun tidak, mohon itu menjadi perhatian serius, baik dari lembaga eksekutif maupun legislatif,” tuturnya.

Mengingat, kata salah satu anak muda di Kota Manado ini, bahwa paku yang dicabut pada hari ini sebanyak 113 paku dari 8 pohon yang ada di Taman Tikala Manado. “Itu pun tidak semua bisa dicabut.”

“Kami melihat ketika banyaknya paku atau iklan yang tertancap di Pepohonan, terlihat sangat menganggu keindahan dari lokasi yang sering dikunjungi Publik ini, hal ini bisa-bisa merusak citra keindahan dari Ibu Kota Sulawesi Utara ini,” ucapnya.

Bahkan Ia menambahkan, kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka Hari Lingkungan Hidup yang selalu diperingati setiap 10 Januari, tapi pelaksanaannya dilakukan pada hari ini.

Sedangkan Ketua BPK Oi Manado, Adam Hakim, mengapresiasi program yang dilakukan oleh BPkel Oi Hidup Manado, dalam hal ini memperhatikan keberlangsungan kehidupan Pepohonan sebagai salah satu sumber oksigen bagi manusia.

“Aksi ini sangat luar biasa, dan di sisi lain harus menjadi perhatian penting dari Pemerintah dan masyarakat. Jika persoalan Pohon di tempat publik saja tidak bisa diperhatikan, terus bagaimana di tempat yang lainnya, apalagi Kota Manado baru-baru ini diberikan Predikat Inovatif dari Kemendagri (Kementerian dalam negeri),” pungkasnya. (*)