TEMA BULANAN : “Merajut Spiritualitas Bergereja, Berbangsa dan Bernegara “
TEMA MINGGUAN: “Nasihat Dan Doa Untuk Melakukan Kehendak Tuhan”

BACAAN ALKITAB: Ibrani 13:17-25

ALASAN PEMILIHAN TEMA
Setiap orang selalu membutuhkan nasihat sekalipun dia sebagai seorang pemimpin. Nasihat artinya ajaran atau pelajaran baik, teguran yang baik. Karena manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah yang paling sempurna dari makhluk ciptaan lainnya. Yesus berkata: Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna. (Mat 5:48) Namun ketidaktaatan kepada Tuhan, maka manusia jatuh ke dalam dosa. Setiap orang yang melanggar hukum Allah berbuat dosa, sebab dosa ialah melanggar hukum Allah. (I Yoh 3:4). Dengan demikian harus diberikan nasihat supaya melakukan yang baik. Bahkan harus berdoa supaya tetap melakukan kehendak Tuhan. Dosa juga dapat disebabkan, “jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.” (Yak 4:17) Atau karena ketidaktahuan dan kebodohan. Karena itu, teguran, nasihat, pengajaran dan keteladanan adalah cara meluruskan yang bengkok. Gereja mengingatkan yang benar, memberi pengajaran yang benar dan melakukan yang benar sekaligus berd0a sebagai wujud melakukan kehendak Tuhan. Saat ini kita berada di era baru di mana nabi dan para rasulpun telah tiada untuk menyampaikan, teguran, nasihat dan pengajaran-pengajaran seperti yang diajarkan Yesus untuk membawa manusia ke jalan yang benar. Saat ini Gereja yang adalah wadah Ilahi yang dipakai TUHAN Allah untuk menasihati dan berdoa untuk meluruskan jalan yang bengkok yang dilakukan manusia. Tugas yang dilakukan Gereja adalah tugas agung dan mulia untuk mengajak manusia agar hidup berkenan di hadapan TUHAN Allah. Karena itu kita diajak untuk merenungkan Tema Minggu ini “Nasihat dan Doa Untuk Melakukan Kehendak Tuhan “.

PEMBAHASAN TEMATIS
■ Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Ibrani adalah surat yang dikirim kepada orang Ibrani yang telah percaya kepada Tuhan Yesus. Penulis surat ini mengharapkan agar mereka yang sudah percaya diselamatkan lewat kematian Yesus, dan tetap percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang telah dikorbankan sebagai korban penebusan dosa. Penerima surat Ibrani adalah orang-orang Kristen, namun ada di antara mereka yang masih mempertahankan tradisi yang mengajarkan keselamatan harus mengikuti tradisi Yudaisme dan taat melakukan Hukum Taurat. Penulis Kitab Ibrani juga mendambakan agar orang Kristen penerima surat, tetap dalam keyakinan bahwa mereka diselamatkan melalui pengorbanan Yesus Kristus. Dengan demikian mereka tidak murtad. Mereka dapat melakukan kebenaran bukan untuk mendapatkan keselamatan, tapi melakukan kebenaran dalam rangka menjawab keselamatan yang sudah dianugerahkan. Oleh sebab itu penulis kitab Ibrani menyampaikan pada perikop ini “Nasihat dan Doa melakukan kehendak Tuhan” yaitu ada nasihat untuk memelihara kasih persaudaraan, memberi tumpangan, mengingat orang terhukum dan yang diperlakukan sewenang-wenang/tidak adil. Manusia menjadi hamba uang karena kuatir dan takut akan kekurangan; karena keserakahan dan kerakusan. Firman Tuhan menegaskan: “Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” (Ibrani 13:6) Penulis menasihati jemaat agar mengingat atau memperhatikan pemimpin yang telah menyampaikan firman Tuhan dan mendoakan jemaat sesuai kehendak Tuhan. Taat dan tunduk kepada pemimpin-pemimpin karena pengajaran dan keteladanan adalah bentuk perbuatan baik, (ay.17). Karena jemaat butuh pemimpin yang menjaga, memelihara dan menjadi teladan, dan pemimpin butuh dukungan doa jemaat, (ay.18). Tugas pemimpin ini adalah berjaga-jaga atas jiwa mereka supaya mereka tidak tersesat dan tidak kena tipu daya iblis dan mengikuti ajaran yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Tugas tersebut harus dilakukan dengan gembira dan bukan dengan keluh kesah atau bersunggutsunggut dalam memelihra jemaat. Supaya para pemimpin itu juga punya semangat dan kekuatan dalam memelihara dan menjaga jemaat maka pemimpin-pemimpin memintakan kepada anggota jemaat yang sudah menerima Kristus supaya mendoakan mereka sesuai kehendak Tuhan. Ini adalah sebagian dari kewajiban yang harus dilakukan jemaat untuk membalas kebaikan para pemimpin yang adalah pelayan Tuhan. Pelayan Tuhan membutuhkan doa jemaat Ayat 18-19. Nasihat dan doa untuk melakukan kehendak Tuhan sangat penting dalam menghadapi tantangan pelayanan termasuk mencegah ajaran sesat yang beredar pada waktu itu. Hal ini penting dilakukan; maka Allah damai sej3htera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita, Ayat 20. Darah perjanjian yang kekal itu hanya ada dalam Yesus Kristus yang disalibkan dan mati dikayu salib. Hal ini dalam keyakinan penulis kitab Ibrani bahwa Gembala Agung itu akan memperlengkapi orang percaya untuk melakukan segala yang baik sesuai kehendak Tuhan. Bahkan Dialah Tuhan Yesus yang akan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada Tuhan di dalam Yesus Kristus. Surat kepada orang Ibrani ini memberikan nasihat supaya nasihat itu diterima dan disambut dengan penuh kerendahan hati sekalipun nasihat tersebut sangat pendek tetapi sangat bermanfaat untuk membangun persekutuan jemaat. “Dan aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kata-kata nasihat ini kamu sambut dengan rela hati, sekalipun pendek saja suratku ini kepada kamu.”(ay.22) Rela hati artinya dengan ikhlas dan senang hati untuk menerima nasihat. Dan Penulis menutup tulisan dengan menyampaikan salam berupa “Kasih karunia menyertai semua pemimpin yang berjerih lelah dalam pemberitaan Firman Tuhan dan kepada semua orang kudus.

■ Makna dan Implikasi Firman
Sebagai pemimpin baik di gereja maupun di pemerintahan atau diperusahaan membutukan topangan doa yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Kita tidak perlu kuatir dan takut akan kekurangan kebutuhan hidup karena, “Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. (Ibr 13: 6,8)”. Kita harus Menghormati dan mendengar serta meneladani pemimpin-pemimpin karena pengajaran mereka adalah bentuk perbuatan baik. Jemaat butuh pemimpin yang menjaga, memelihara dan menjadi teladan, demikian juga pemimpin butuh dukungan doa jemaat. Walaupun manusia itu diciptakan sebagai makhluk yang mulia, segambar dan serupa dengan Allah, namun manusia memiliki keterbatasan, kekurangan dan kelemahan menjalani kehidupan sebagai anugerah Tuhan karena telah jatuh ke dalam dosa. Yesus berkata “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.” (Mat 26:41) Nasihat penulis Surat Ibrani mengindikasikan ada di antara jemaat yang tidak atau kurang memelihara kasih persaudaraan. Jemaat diingatkan agar bersikap waspada, jangan sampai menerima ajaran yang menyesatkan dan menjadi murtad pada Allah yang hidup. Gereja memiliki tanggungjawab yang besar untuk mengarahkan, membimbing dan menggembalakan umat-Nya agar berjalan pada jalan yang dikehendaki Tuhan. Melalui nasihat agar umat/jemaat berdoa dan melakukan kehendak Tuhan. Tugas ini tidak mudah dilakukan. Namun jika diaksanakan dengan disertai keyakinan, pemberian diri, ketekunan dan doa, maka tidak ada yang mustahil bagi Allah. Gereja sebagai lembaga Ilahi memiliki kewajiban untuk menjaga umat-Nya agar tetap hidup dalam Kasih Karunia yang menyelamatkan di dalam dan melalui Yesus Kristus. Keselamatan yang telah dikerjakan Yesus sebagai Korban yang Kudus yang dilakukan Allah sekali untuk selama-lamanya, sesungguhnya telah menjadi bagian segenap orang yang tetap setia dalam doa dan iman serta taat melakukan kehendakNya. Yesus Kristus Imam Agung dan Gembala segala domba adalah korban yang Agung, Kudus dan Mulia dikaruniakan Allah menebus dosa untuk keselamatan manusia. Sebagai ungkapan syukur atas Kasih Karunia Allah itu maka jemaat diajak untuk harus berdoa sungguh-sungguh dan melakukan kehendak Tuhan serta senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah.

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:

  1. Apa maksud penulis Kitab Ibrani dalam perikop ini dihubungkan dengan tema: “Nasihat dan doa untuk melakukan kehendak Allah”?
  2. Nasihat-nasihat apa saja yang anda jumpai dalam perikop ini?
  3. Bagaimana seharusnya hidup kita sebagai orang yang telah menerima Kasih Karunia keselamatan di dalam dan melalui Yesus Kristus? Dan bagaimanakah sikap kita kepada para pemimpin yang mengajarkan dan meneladankan hidup baik dan benar, baik pemimpin Gereja maupun pemimpin masyarakat (Pemerintah)?