Umat Tuhan Milik Kristus
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Kita akan menemukan karakter orang yang berbeda-beda dalam persekutuan jemaat dan masyarakat. Perbedaan karakter dapat memperkaya dan memperindah persekutuan tetapi juga dapat berdampak negatif pada kehidupan berjemaat dan bermasyarakat. Karakter pemimpin banyak mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya. Di kolom misalnya, kadang ada anggota kolom yang lebih mengidolakan Penatuanya, sedangkan yang lain Diakennya. Bahkan dalam persekutuan yang lebih luas apabila di jemaat itu lebih dan satu pendeta, ada yang mengidolakan salah satunya. Tidak jarang pendeta yang sudah pindah di tempat pelayanan yang barn terus dibandingkan dengan Pendeta yang barn menggantikannya. Perbandingan yang dimunculkan menyangkut khotbahnya, cara berpakaian bahkan keadaan keluarga pelayan. Dalam konteks Indonesia juga ada yang mengidolakan tokoh-tokoh politik tertentu. Namun terlalu “mengagungkan” tokoh tertentu akan menjadi benih yang mudah menimbulkan konflik dan perpecahan dalam hidup berjemaat dan bermasyarakat.
Di jemaat Korintus juga terjadi perpecahan yang diakibatkan oleh jemaat mengidolakan pemimpin tertentu, yang mengancam keutuhan persekutuan. Bagi Paulus yang paling utama dalam kehidupan berjemaat adalah Yesus Kristus sebagai dasar. Oleh karena itu perenungan minggu ini mengangkat tema: “Umat Tuhan, Milik Kristus.”
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Paulus pemah tinggal di Korintus selama satu tahun enam bulan sebagaimana kesaksian Kisah Para Rasul 18:11. Surat ini ditulis untuk menjawab permasalahan yang timbul dalam kehidupan jemaat yang diketahuinya melalui keluarga Kloe (I Kor 1:11). Permasalahannya antara lain ada perpecahan (1: 10), Perselisihan dan iri hati (1:11, 3:3). Permasalahan ini terjadi karena anggota jemaat mengidolakan tokoh tertentu dalam jemaat. Tokoh itu tidak lain adalah mereka yang sama-sama melayani dan memberitakan Injil di Korintus. Ada yang menyebut dan golongan Paulus, golonganApolos, golongan Kefas, atau juga yang menamakan din dan golongan Kristus (1: 12).
Dalam I Kor 5:10 —.11; 6: 8-10; 12: 2, Paulus menyebut kehadiran orang cabul, kikir, penipu, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk dan tidak adil. Tujuan Paulus hendak menyelesaikan kemelut, sekaligus memberikan pandangan teologi yang sangat kontekstual kepada jemaat di Korintus. Paulus menulis surat I Korintus tahun 54 Masehi ketika ada di Efesus.
Paulus mengawali perikop 1 Korintus 3: 10-23, dengan pengakuan bahwa oleh karena kasih karunia Tuhan Allah yang dianugerahkan kepadanya, maka is dapat meletakkan dasar dalam pembangunan jemaat, yaitu Yesus Kristus. Persekutuan bagai sebuah bangunan kekuatannya sangat ditentukan apa dasar yang telah diletakkan. Dasar persekutuan umat Allah ialah Yesus Kristus, karena itu entahkah orang akan membangun di atasnya dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami kelak pekerjaan masing-masing akan nampak. Benda-benda ini sebagai ilustrasi yang menggambarkan sesuatu yang kuat, tahan lama atau sebaliknya mudah musnah. Emas, perak, batu permata benda
yang berkualitas dan kokoh, tidak mudah musnah, sedangkan kayu, rumput kering dan jerami sesuatu yang tidak bertahan lama dan mudah dimusnahkan. Oleh karena itu Paulus berkata masing-masing akan diuji oleh api, jika pekerjaan seseorang tahan uji, akan mendapat upah.
Tidak dapat dipungkiri orang kadang membangun pelayanan karena kepentingan tertentu yang memicu konflik. Ada yang memisahkan diri dan membangun kelompok tersendiri. Hendaklah pelayan Tuhan dan jemaat Tuhan melakukan pekerjaannya dengan baik dan benar serta hams tahan uji sabar, tekun, tahan bantingan menghadapi tantangan baik dalam keluarga maupun dari luar keluarga. Orang yang tahan uji akan mendapat upah.
Ada hal yang menarik dari ayat 15, yaitu “Jika pekerjaan terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan.” Di awal (ay.10) Paulus mengingatkan tentang harus memperhatikan bagaimana membangun di atasnya, tetapi bangunan di atasnya bisa saja terbakar, akan ada kerugian, tetapi keselamatan akan ia dapatkan, sekalipun dalam penderitaan, karena apa? Tentu karena dasar dari bangunan itu Yesus Kristus. Kerugian pasti akan ada dalam pelayanan, tetapi keselamatan jangan sampai diambil dari kehidupan kita. Karena itu tetaplah hidup dalam pelayanan di dalam dan di atas dasar Yesus Kristus (ay 10 15).
Tentang keselamatan, lebih lanjut Paulus berkata: “Kamu adalah bait Allah”. Bait Allah tidak hanya berbicara tentang persekutuan orang percaya, tetapi juga berbicara tentang diri, tubuh manusia. Konsep ini adalah bagian dari jawaban Paulus tentang kepercayaan lama orang-orang Yunani yang mengajarkan allah ada dan berdiam di dalam kuil-kuil tempat mereka beribadah. Umat Allah menjadi tempat kediarnan Allah, karena itu bait Allah itu hams dipelihara, bait Allah adalah kudus, bait Allah adalah orang percaya. Orang percaya akan terus-menerus menyampaikan berita keselamatan yang telah dikerjakan oleh Yesus Kristus. Jika ada yang akan membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Bukan sebagai bentuk pembalasan yang terdorong oleh dendam melainkan penolalckan terhadap berita keselamatan adalah penolakan pada keselamatan itu sendiri. Itulah kebinasaan yang di alami oleh orang-orang yang menolak keselamatan dari Yesus Kristus (ay 16 – 17).
Sebagai bait Allah, manusia hams menjadi orang yang rendah hati. Paulus mengingatkan orang-orang yang merasa diri berpengetahuan, merasa diri berhikmat padahal hikmat menurut dunia, agar bertobat. Orang yang angkuh, sombong, mengaku berhikmat padahal hikmat dunia adalah sikap yang menipu diri sendiri, sebab hikmat dunia adalah kebodohan bagi Allah. Sebaiknya orang yang demikian menjadi “bodoh” dalam pengertian merasa perlu banyak belajar. Orang yang merasa ada banyak hal yang belum diketahui, mau mencari tahu, mau belajar, maka is akan beroleh hikmat. Tuhanlah yang memberikan hikmat. Dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandalan. la menyediakan pertolongan bagi orang-orang jujur dan menjadi perisai bagi orang tidak bercela lakunya.
Fenomena merubah identitas kependudukan dan Kristen menjadi bukan Kristen semarak diera digital. Orang cerdik dapat menjerat sesama manusia tetapi tidak dapat menipu Tuhan Allah. Karena Tuhan Allah mengetahui semua rancangan manusia. (ay 18 – 20). Maka tidak ada yang dapat dimegahkan manusia atas dirinya. Kesombongan, egoisme di dalam persekutuan jemaat hams ditiadakan sebab akan meresahkan dan memecah belah kehidupan umat Allah. Keberadaan para rasul seperti Paulus, Apolos, Kefas, bahkan dunia, kehidupan, maupun kematian, juga waktu kini dan waktu yang akan datang adalah milik semua orang-orang yang percaya kepada Tuhan. Namun orang-orang percaya adalah milik Tuhan Allah, artinya hidup kita sendiri bukanlah milik kita. Apa yang perlu dimegahkan? Sebab kamu adalah milik Allah. Sedangkan Yesus Kristus sendiri bukanlah milik diri sendiri melainkan milik Allah. Maka kita tidak perlu memegahkan dirt atas hikmat manusia dan kecakapannya (ay 21-23).
MAKNA DAN IMPLIKASI FIRMAN
Bagi Paulus meletakkan dasar Yesus Kristus di dalam membangun persekutuan jemaat, hanya karena kasih karunia Allah. Demildan juga dengan kita, jikalau kita boleti melayani Tuhan, memberitakan Injil keselatratan Yesus Kristus, itu semua hanya karena kernuraltan Tuhan. Maka selama metsilt ada kesempatan melayani Tuhan, kita hares rnenggunakan waktu itu sebaik-baiknya. Sekalipun kita menghadapi pergumulan dalam keluarga, jemaat kita yakin kasih karunia Tuhan Allah senantiasa beserta kita.
Peketjaan yang Tuhan percayakan pada kita, pada waktunya akan diuji oleh api. Bahan-bahan bangunan yang digunakan diibaratkan dengan bahan yang kuat, yang tidal( mudah terbakar seperti ema.s, perak, batu pennatet, maupun yang mudah terbakar yaitu kayu, mmput kering atau Jerami. Pasti ada yang terbakar dan mengalami kerugian, namun jika dasar bangunan yang diletakkan adalatt Yesus Kristus, maka akan diselamatkan. Dalam pelayanan pasti ada kesukaran-kesukaran yang dialami, tetaplah bertahan, tetaplah kuat di dalam Yesus Kristus maka kita akan menerima keselamatan.
Sebagai umat yang telah diselarnatkan deb Yeats Kristus, kita hams menjaga kekudusan hidup, sebab tubuh kita adalah bait Allah yang kudus. Kits harus hidup dalam kebenaran, ketaatan, sating membangun, buten sating membinasakan.
Sebagai milik Tuhan, orang percaya tidak boleti memegahkan dirinya atas sesama manusia. Kita hams hidup dalam kerendahan hati, tidak sombong, tidak rnengganggap din berhikmat. Sedanglon Kristus adalah milik Allah, hidup kitapun adalah rnilik-Nya, make hiduplah dalam kasih dan selalu mengandalkan serta betharap pada-Nya.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
Apa yang saudara pahami tentang Umat Tuhan adalah Milik Kristus menurut perikop I Kor 3 :10 – 23?
Apa pendapat saudara tentang fenomena politik identitas dihubungkan dengan bacaan Mi?
Bagaimana mengatasi persoalan yang muncul karena mengidolakan tokoh-tokoh gereja dan masyarakat yang menyebabkan konfik dan perpecahan?
POKOK-POKOK DOA
Doakan agar Tuhan Allah menjauhkan kelompok-kelompok yang ingin memecah belah persekutuan GMIM. Apakah datang dart clalarn ataupun dart luar.
Doakan menjelang pesta demokrasi Februari 2024, antara sesama manusia tidak saling menjelekkan tetapi saling menghargai dan menghormati sebagai ciptaan Tuhan.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN HARI MINGGU BENTUK V
NYANYIAN YANG DIUSULKAN
Menghadap Hadirat-Nya: PKJ No. 2 Mulia, Mulia Nama-Nya.
Bersekutu Dalam Nama-Nya: NNBT. No. 19 Allah Besar, Agung Nama-Nya.
Persekutuan Yang Mengaku Dosa: NKB. 13 0, Allahku, Jenguklah Diriku.
Jaminan-Nya Menguatkan: Kasih Setia-Mu Yang Kurasakan
Berilah Yang Baik: NKB. No. 199 Sudahkah Yang Terbaik Kuberikan.
Tembang Tekad: NNBT No 26 Tuhan Yesusku, Mutiara Hatiku.(dodokugmim)
Tinggalkan Balasan