ALASAN PEMILIHAN TEMA
Dalam kehidupan nyata kita mendengar dan menyaksikan tindakan kriminal yang menjadi pergumulan gereja dan pemerintah. Seperti perkelahian, pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, narkoba dan kejahatan lainnya. Juga pergumulan kemiskinan, pengangguran, perceraian, peperangan dan persoalan lainnya di mana anak-anak dan perempuan rentan terdampak. Hal itu mengusik ketenangan, kedamaian dan hilangnya kebahagiaan yang seharusnya dimiliki setiap orang di dunia ini. Menghadapi pergumulan di atas, ada kecenderungan untuk mempersalahkan orang lain, mempersalahkan TUHAN Allah, meragukan kemahahadiran-Nya. Ada perasaan seakan Tuhan Allah membiarkan pergumulan-Nya. Sikap seperti ini menunjukkan ketiadaan pengharapan, melemahnya iman percaya seseorang terhadap kemahakuasaan Tuhan Allah.
Semua orang membutuhkan jawaban atas pergumulan yang dihadapi, apakah masalah rumah tangga, ekonomi, pekerjaan, relasi/hubungan, dan masalah lainnya. Maka yang diperlukan kualitas kehidupan beriman kepada Tuhan Yesus Kristus yang kita yakini dapat menolong kita menghadapi dinamika kehidupan. Kita yakin dengan menghadirkan Tuhan Yesus Kristus dalam hidup, maka walaupun menghadapi persoalan hidup pasti ada sukacita dan damai sejahtera. Oleh karena sekalipun secara fisik kita tidak melihat Tuhan Allah secara langsung, namun kita merasakan akan kehadiran kuasa-Nya dalam hidup kita. Sehubungan dengan hal tersebut maka tema minggu ini diangkat dalam kitab Injil Yohanes 20 : 29b yang berbunyi : “Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya.”
PEMBAHASAN TEMATIS|
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Injil Yohanes, berbeda dengan ketiga kitab Injil sebelumnya yaitu Matius, Markus, Lukas. Kitab Injil Yohanes ini ditulis oleh Rasul Yohanes anak Zebedeus, saudaranya adalah Yakobus juga murid Yesus (Matius 4:21). Yohanes sebelum dipanggil menjadi murid Yesus, is adalah seorang nelayan. Isi kitab Injil Yohanes menekankan pada sosok pribadi Yesus Kristus dan mujizat serta ajaran-Nya.
Yohanes mengawali perikop Yohanes 20:19-29 dengan kisah tentang Yesus Kristus menampakkan diri kepada 10 (Sepuluh) murid tanpa kehadiran Tomas. Dalam ayat 19 disebutkan “ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu”, ini menunjukkan waktu terjadinya peristiwa penampakan itu. Yesus Kristus menampakkan diri kepada murid-murid di dalam rumah yang pintu-pintunya terkunci, alasan pintu-pintu terkunci karena takut kepada orang-orang Yahudi. Sebab orang-orang Yahudi sangat membenci Yesus Kristus dan pengikut-pengikut-Nya.
Dalam KBBI: takut: merasa gentar (ngeri) menghadapi sesuatu yang dianggap akan mendatangkan bencana. Yesus Kristus datang dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai Sejahtera bagi kamu”. Kata damai sejahtera dalam Bahasa Ibrani: `Syalom’ dan dalam Bahasa Yunani: Eirene’. Damai adalah keadaan aman, tenteram, tenang, rukun, tidak ada perang/kerusuhan; sejahtera, keadaan selamat; terlepas dari segala macam gangguan. Yesus Kristus berharap suasana tersebut dirasakan oleh murid-murid-Nya.
Yesus Kristus menunjukkan tangan dan lambung-Nya untuk memberikan bukti kepada para murid-Nya bahwa Ia benar-benar Yesus Kristus yang telah bangkit dan kematian. Respon para murid: “Bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.” Bersukacita yaitu keadaan bersuka hati atau bergirang hati, karena mereka yang tadinya berdukacita, kini berjumpa lagi dengan Yesus Kristus melalui kehadiran-Nya di tengah-tengah mereka. (ayat 20)
Dalam ayat 21 Yesus Kristus mengatakan sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu!”, sebagai bentuk penegasan kehadiran-Nya. Yesus Kristus menjelaskan bahwa Ia diutus Bapa-Nya, maka Ia-pun mengutus para murid-murid-Nya. Dalam pengutusan itu Yesus Kristus memperlengkapi mereka dengan Roh Kudus; Ia mengembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus.” (ayat 22)
Roh Kudus adalah Roh Allah, Roh Tuhan, dalam Injil Yohanes disebut Roh Penghibur (Yoh 16: 7b) dan Roh Kebenaran (Yoh 16:13). Setelah mengembusi murid-murid dengan Roh Kudus, Yesus Kristus berbicara tentang pengampunan dosa; “Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.” Pernyataan ini merupakan penugasan tentang berita atau kabar pengampunan yang hams disampaikan kepada semua orang. Karena hal menyatakan seseorang berdosa dan mengampuni, diberikan kepada setiap orang karena pekerjaan Roh Kudus. Dalam Yohanes 16:8 “dan kalau Ia (Roh Penghibur/Roh Kudus) datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa.” (insaf: sadar akan kekeliruannya dan bertekad akan memperbaiki dirinya; menginsafkan adalah mengusahakan dengan memberi nasihat, memberi hukuman)
Yohanes 20:24-29 mengisahkan Yesus Kristus menampakkan din kepada murid-murid-Nya termasuk Tomas. Tomas yang disebut Didimus (Bahasa Ibrani: “Teom” artinya kembar). Rekan murid-murid mengatakan kepada Tomas: “kami telah melihat Tuhan!”. Namun Tomas berkata: “sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak percaya.”. Tomas sebagai seorang Yahudi ingin melihat bukti, kalau belum ada bukti is tidak akan percaya. (Percaya yaitu mengakui atau yakin bahwa sesuatu memang benar atau nyata; percaya kepada beritanya; percaya akan kabar itu; tidak percaya berarti tidak mengakui sesuatu itu benar atau nyata).
Delapan hari kemudian para murid termasuk Tomas berkumpul di dalam rumah yang pintu-pintunya terkunci. Tiba-tiba Yesus Kristus hadir di tengah-tengah mereka menunjukkan tentang keilahian Yesus Kristus sebagai Tuhan yang tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Yesus Kristus berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu.” Sebuah salam damai yang berulang-ulang disampaikan kepada murid-murid-Nya. Salarn bentuk sapaan mat berjumpa dengan sesama. Dengan salam memberikan rasa sukacita dan bahagia saat berjumpa dengan seseorang atau banyak orang.
Yesus Kristus mengatakan kepada Tomas: “Ulurkanlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku; dan ulurkanlah tanganmu ke sini dan letakkan di lambung-Ku. Jangan tidak percaya, tetapi percayalah!” Hal ini untuk menghilangkan rasa keragu-raguan dan ketidakpercayaan Tomas. Pada akhimya Tomas menjawab: “Ya Tuhanku dan Allahku.” Sebuah pengakuan yang menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Allah. Hal ini juga hams menjadi sebuah pemberitaan bagi orang percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Allah yang hidup. Yesus menjawabnya: “Karena engkau telah melihat Aku, melihat secara fisik bahwa Yesus Kristus benar-benar hidup, maka engkau percaya (yakin bahwa hal itu benar dan nyata). Pada akhir pertemuan dengan murid-murid Yesus Kristus berkata: “Berbahagialah mereka yang tidak melihat Aku, namun percaya”. Berbahagia (Yunani: Immo; makarios diberkati, bahagia, beruntung) yang dimaksudkan adalah suasana hati yang bersukacita dan orang percaya yang walaupun tidak melihat Yesus Kristus secara fisik tetapi percaya Ia telah bangkit. Sebagaimana kita sekarang ini tanpa melihat Yesus Kristus, namun percaya bahwa Ia telah bangkit dan kematian. Kita mengimani Yesus Kristus adalah Tuhan Juruselamat.
MAKNA DAN IMPLIKASI FIRMAN
Kebangkitan Yesus Kristus membuktikan bahwa Ia adalah Tuhan dan Allah yang tak dibatasi oleh ruang dan waktu. Kehadiran Yesus Kristus tiba-tiba dalam ruangan yang pintu-pintu terkunci membuktikan keilahiannya. Yesus Kristus sungguh-sungguh manusia dan Tuhan.
Kehadiran Yesus Kristus membawa damai sejahtera dan sukacita bagi orang yang percaya dan bagi persekutuan umat Tuhan. Demikianlah kita hendaknya selalu ada dalam persekutuan dengan Yesus Kristus, sehingga kita merasakan kehadiran-Nya yang memberi rasa damai sejahtera dan sukacita.
Tuhan Allah mengutus Roh Kudus untuk terus hadir di tengah-tengah umat-Nya agar menuntun, memperlengkapi dan menguatkan setiap orang yang mengalami berbagai pergumulan dalam hidupnya.
Orang percaya masa kini, harts terus-menerus menyampaikan berita tentang peristiwa Kebangkitan Yesus Kristus kepada semua orang dengan menghadirkan rasa aman, tenang, damai sejahtera dan sukacita serta kebahagiaan melalui kehidupan kita sehari-hari. Sekalipun tidak melihat Yesus Kristus: “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
Apa yang saudara pahami dengan perkataan Yesus Kristus, “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” menuntt Yohanes 20:19-29?
Masih adakah “orang Kristen” yang meragukan dan mempertanyakan kehadiran Yesus Kristus dalam hidupnya?
Bagaimana cara gereja menyakinkan kehadiran Yesus Kristus ketika menghadapi persoalan hidup?
NAS PEMBIMBING: I Korintus 15: 4-5.
POKOK POKOK DOA:
Mendoakan Gereja dan orang percaya.
Mendoakan pemerintah bangsa dan negara.
Mendoakan mereka yang mengalami berbagai ujian dan pergumulan.
Mendoakan agar gereja terus-menerus mengajarkan Alkitab dengan benar melalui katekisasi dan penggembalaan.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:
HARI MINGGU BENTUK IV
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan: KJ. No.21 Hari Minggu Hari Yang Mulia
Pembukaan: KJ. No. 397 Terpuji Engkau Allah Mahabesar
Pengakuan Dosa: KJ.No. 467 Tuhanku, Bila Hati Kawanku
Berita Anugerah: KJ.No. 362 Aku Milik-Mu Yesus Tuhanku
Ses Pembacaan Alkitab: KJ.No. 356 Tinggallah Dalam Yesus
Persembahan : KJ.No. 381 Yang Mahakasih
ATRIBUT: Warna Dasar Putih dengan Lambang Bunga Bakung dan Salib Berwarna Kuning. (dodokugmim)
Tinggalkan Balasan