Tuhan Memimpin Perjalanan Umat-Nya Keluaran 14:15-31
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Kepemimpinan secara umum dipahami sebagai kemampuan mengendalikan, mengarahkan, menuntun, mempengaruhi pikiran dan perasaan serta tingkah laku orang lain untuk mencapai tujuan.
Tuhan Allah memprakarsai dan memelopori perjalanan umat Israel keluar dan tanah perbudakan di Mesir menuju tanah Kanaan. Kisah penyeberangan laut terbelah yang meluputkan bangsa Israel dan membinasakan Firaun bersama pasukannya bertujuan supaya umat Israel dan bangsa Mesir bersama raja Firaun mengetahui dan mengakui bahwa YHWH adalah Tuhan Allah dan bukan Firaun dan yang lainnya.
Banyak cara dipakai Tuhan Allah untuk menyatakan otoritas kepemimpinan-Nya melalui para nabi, imam, raja, hakim, rasul supaya umat jangan berpaling dari jalan jalan-Nya. Dan yang menuntun ke jalan pertobatan bagi yang tersesat. Minggu ini GMIM secara sinodal akan merenungkan tema : “Tuhan Memimpin Perjalanan Umat-Nya”.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Keluaran terdiri dari tiga bagian besar, berdasarkan lokasi peristiwa-peristiwa:
Musa memimpin umat Israel keluar dari tanah Mesir.
Musa memimpin umat Israel di gurun
Musa dan umat Israel di gunung Sinai
Bangsa Israel menderita sebagai budak di tanah Mesir, tetapi Tuhan Allah mendengar jeritan mereka, sehingga Musa dipilih-Nya memimpin mereka keluar dari perbudakan. Musa dengan bantuan Harun memperlihatkan kepada raja Mesir kuasa Tuhan Allah dalam bentuk sepuluh tulah, sehingga akhirnya Firaun yang keras kepala membiarkan umat Israel pergi meninggalkan Mesir.
Keluaran 14:15-18, Tuhan Allah mengeraskan hati Firaun sehingga is mengubah niatnya dan bersama pasukan mengejar umat Israel. Mereka mendekati bangsa Israel di Pihahirot dekat Baal Zefon (Pihahirot, Baal Zefon). Dalam suasana ketakutan yang luar biasa mereka berseru kepada Musa: apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini.
Cara Tuhan Allah menyatakan kuasa-Nya memang tidak sama dengan cara umat memahami-Nya. Apalagi ketika berada dalam tekanan dan kepungan masalah. Bangsa Israel tidak pernah tahu tentang rancangan Tuhan Allah yang sengaja mengeraskan hati Firaun dan pasukannya untuk menyatakan kemuliaan-Nya (ayat 17).
Kemuliaan-Nya melampaui segala kekuatan dan kemuliaan dunia dinyatakan kepada Firaun dan pasukan berkuda dan berkereta. (waktu itu kuda hanya dimiliki oleh Raja dan kekuatan raja di dunia kuno sering diukur oleh jumlah kuda dan kereta yang dimiliki). Tiap-tiap kereta diperlengkapi dengan 2 atau 3 orang: pengendali, hulubalang, dan pembantunya. Dengan kereta berkuda dan perlengkapan perangnya tentara Mesir mengejar bangsa Israel. Kereta semacam itu sering diperlengkapi dengan pisau-pisau, sehingga akan banyak memakan korban. Meskipun mereka datang lengkap dengan pasukan kereta berkuda, tetapi Tuhan menyatakan kuasa-Nya, melebihi kekuatan dan kemuliaan Firaun dan tentaranya.
Keluaran 14:19-21 diawali dengan bergeraklah malaikat Allah. Malaikat dalam bahasa Ibrani Marakh yang berarti utusan yang menyatakan kehadiran dan kuasa Tuhan Allah. Tiang awan dan tiang api secara ajaib melindungi bangsa Israel dan memisahkan dari orang Mesir. Pada saat tiang api menerangi jalan, orang mesir tidak dapat melihat karena mereka ditutupi awan yang gelap. Dalam tuntunan Tuhan Allah melalui tiang awan dan tiang api serta dengan kuasa-Nya, tongkat Musa membelah laut Teberau, maka selamatlah mereka menyebrang.
Keluaran 14:22-25 laut Merah adalah laut Teberau (Ibrani: Yam-suph). Penyeberangan laut Merah atau Teberau terjadi karena tindakan ajaib Tuhan Allah. Penulis Alkitab memakai peristiwa ini untuk mengingatkan umat akan kuasa dan kebesaran-Nya, melalui kepemimpinan-Nya. Pembebasan Israel melalui laut Merah atau Teberau menetapkan janji Tuhan Allah bahwa, “TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam raja.” (Kel. 14:14).
Terbentuknya dua tembok air besar oleh angin yang kuat adalah suatu mujizat, bukan suatu peristiwa alami. Air bertimbun di kedua sisi, menjadi seperti tembok dan membuka suatu jalan kering di tengahnya, sehingga menjadi jalan bagi Israel umat-Nya. Sungguh merupakan suatu peristiwa yang luar biasa. Kejaran orang Mesir yang lengkap dengan kereta kudanya, tidak mampu mengalahkan strategi Tuhan Allah, yang dengan berbagai cara menyatakan pertolongan-Nya.
Ayat 24 adalah salah satu cara yang dipakai Tuhan Allah untuk membuktikan Dialah yang berperang ganti umat Israel. la membuat roda keretanya berjalan miring dan maju dengan berat. Mengacaukan tentara orang Mesir dan keretanya serta menenggelamkan mereka di dalam laut Teberau. Bukti bahwa Tuhan Allah yang berperang. Dalam Perjanjian Lama Tuhan Allah digambarkan sebagai pahlawan perang yang membela umat-Nya. (Kel. 14:25, Kel. 15:3, Ul. 1:30, Yos. 10; 14, 2 Sam. 5: 22-24).
Keluaran 14:26-31 merupakan klimaks dan suatu peristiwa yang menyatakan bahwa Tuhan Allah benar-benar yang memimpin umat-Nya yang mengalahkan musuh-Nya. Baik melalui tiang awan dan tiang api, maupun melalui tongkat yang digunakan Musa ketika membelah laut Teberau dan menutupnya kembali. Ketika air itu normal kembali, laut itu ternyata sangat dalam, sehingga dapat menenggelamkan kereta dan tentara mesir. Dengan cara itulah Tuhan Allah berperang bagi Israel dan mengalahkan orang mesir sebagaimana Dia sebelumnya, berperang dan mengalahkan para dewa Mesir melalui ke sepuluh tulah.
Ketika melihat hukuman Tuhan Allah yang begitu dahsyat atas Firaun dan tentaranya,” takutlah bangsa itu kepada-Nya “mereka percaya kepada Tuhan”. Sehingga mereka mempersembahkan pujian dan sembah kepada Tuhan Allah yang adalah pahlawan perang, yang pada puncaknya menyatakan keajaiban-Nya dan bukti kepemimpinan-Nya yang dinyatakan melalui kekuatan kuasa-Nya.
Makna dan Implikasi Firman
Firaun dan pasukannya berusaha mengejar untuk membawa orang Israel kembali ke Mesir karena telah kehilangan budak-budak yang berguna bagi mereka.
Meskipun orang Israel seolah-olah telah terkepung dengan berbagai situasi yang menakutkan, karena di depan mereka laut yang tidak mungkin diseberangi, kiri kanan padang gurun yang luas, sementara di belakang musuh mengejar untuk membinasakan mereka, seakan-akan mereka telah terperangkap. Di sinilah Tuhan Allah memperlihatkan bahwa la dengan tangan-Nya yang kuat melepaskan umat-Nya dari kekuasaan Firaun. Dan membuktikan, jika Tuhan Allah yang memimpin, Dia setia dan bertanggungjawab dalam segala aspek terhadap mereka yang dipimpin. Tuhan Allah selalu punya cara untuk menolong, sebagaimana yang disampaikan melalui Musa: janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan yang diberikan oleh Tuhan Allahmu kepadamu, sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya, Tuhan Allah akan berperang ganti kamu, dan kamu akan diam saja (Kel. 14: 14).
Perjalanan bangsa Israel menyeberangi laut Teberau dengan jelas menyatakan bahwa Tuhan Allah sendirilah yang berinisiatif dan merencanakan, sekaligus menjadi pengendali utama memimpin bangsa Israel. Melalui tiang awan dan tiang api Tuhan Allah menyatakan bahwa Dia berjalan bersama umat-Nya. Baik ketika malam hari ketika berjalan di padang gurun yang gelap itu agar umat tidak takut, tetapi juga ketika siang hari.
Peristiwa laut Teberau menjadi titik balik dalam sejarah bangsa Israel. Bila sebelumnya mereka berada di bawah tekanan dan penganiayaan kekuasaan Mesir, maka mereka menyaksikan sendiri bagaimana Tuhan Allah melepaskan dan membinasakan penguasa Mesir, Firaun dan tentara berkudanya. Mereka tidak perlu lagi merasa tertekan karena penindasan. Identitas mereka sebagai bangsa terutama sebagai bangsa pilihan Tuhan Allah telah dipulihkan. Mujizat membelah laut Teberau merupakan jawaban atas pertanyaan Firaun di Keluaran 5:2 : siapakah Tuhan itu yang hams kudengarkan firman-Nya untuk membiarkan orang Israel pergi? Tidak kenal aku Tuhan itu. Dan la telah menunjukkan kuasa-Nya, sehingga baik orang Israel maupun orang Mesir mengetahui kedahsyatan Tuhan Allah Israel.
Allah tidak tinggal diam ketika umat-Nya bergumul dengan berbagai masalah dan tekanan hidup. Dia sanggup melepaskan umat-Nya dan setiap krisis kehidupan dan pencobaan dan akan menjadi kesaksian bagi kita, bagaimana kuasa Tuhan Allah membuat kita semakin percaya kepada-Nya, menjadi saksi bagi-Nya, melayani Dia sambil terua menceritakan perbuatan-Nya yang ajaib dalam hidup kita
Setiap orang percaya pasti memiliki berbagai permasalahan dan merindukan kemenangan terhadap semua masalah itu. Kebangkitan Yesus Kristus adalah kemenangan atas kuasa dosa dan maut yang membelenggu manusia. Kuasa-Nya diperlukan agar kita dikuatkan menghadapi masalah dan tekanan hidup yang berat sehingga memperoleh kemenangan. Karena itu sebagai umat-Nya percayalah kepada-Nya dan percayakanlah hidup kita pada-Nya, maka Dia akan jadi pemimpin paripurna bagi kita sebagai pribadi, keluarga, dan gereja-Nya.
NAS PEMBIMBING : Ibrani 11 : 29
POKOK-POKOK DOA
Berdoa untuk semua pemimpin, baik pemerintah, gereja dan keluarga.
Berdoa supaya setiap pemimpin, dan semua yang dipimpin, saling menguatkan, bekerjasama untuk mencapai tujuan sambil memohon pertolongan dan sang pemimpin Agung.
Berdoa supaya kepemimpinan gereja berlandaskan pada kepemimpinan Yesus Kristus.
Berdoa bagi setiap anggota jemaat yang mengalami pergumulan akibat tekanan masalah hidup sehingga mendapatkan jalan keluar, dengan percaya, berharap, bersandar dan berpenggang teguh pada janji Yesus Kristus.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN
HARI MINGGU BENTUK II
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Kemuliaan Bagi Allah: KJ No.1 Haleluya Pujilah.
Ses Doa Penyembahan: KJ No. 413 Tuhan Pimpin Anak-Mu
Pengakuan Dosa: NNBT No. 8 Banyak Orang Suka Diampuni
Janji Anug’rah Allah: NKB No. 19 Dalam Lautan Yang Kelam.
Ses pembacaan Alkitab: Ku Yakin Saat Kau Berfirman
Pengakuan Iman: DSL.138. Jalan Di T’rang
Persembahan: NKB No. 197 Besarlah Untungku
Penutup: Tak Pernah Tuhan Janji
ATRIBUT
Warna Dasar Putih dengan Lambang Bunga Bakung dan Salib Berwarna Kuning.(dodokugmim)
Tinggalkan Balasan