JELAJAHSULUT.COM– Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulawesi Utara melaporkan progres Survei Indeks Risiko Terorisme (IRT) telah mencapai 83% hingga Jumat, 3 Oktober 2025. Capaian ini mencerminkan keseriusan dan kinerja positif tim survei bersama stakeholder dalam mengumpulkan data di seluruh wilayah Sulawesi Utara.

Ketua FKPT Sulut, Bapak Johnny Alexander Suak, SE, MSi, menegaskan bahwa fokus utama saat ini bukan hanya menyelesaikan capaian secara kuantitatif, melainkan memastikan kualitas data melalui optimalisasi menu Data Manajemen.

“Target 100% bukan sekadar angka, melainkan kualitas data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Optimalisasi Data Manajemen kami lakukan untuk menghindari duplikasi dan memastikan hasil survei benar-benar akurat,” tegas Johnny Alexander Suak, Sabtu (04/10/2025)

Sementara itu, Kabid Penelitian FKPT Sulut, Prof Dr Ahmad Rajafi, M.HI menjelaskan bahwa tim teknis tengah melaksanakan proses clearing data untuk menghapus entri ganda dan memastikan data yang tersaji bersih serta kredibel.

“Validitas data adalah fondasi utama dari survei ini. Dengan proses pembersihan yang terukur, capaian 100% nantinya akan merepresentasikan kondisi riil masyarakat Sulut dalam konteks risiko terorisme,” ujar Prof Dr Ahmad Rajafi, M.HI

FKPT Sulut juga memberikan apresiasi khusus kepada para Enumerator yang telah bekerja keras di lapangan, memastikan data dapat dikumpulkan dengan baik meski menghadapi berbagai tantangan teknis maupun geografis. Tidak kalah penting, ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh narasumber responden yang telah meluangkan waktu, memberikan jawaban jujur, dan berpartisipasi aktif dalam survei ini.

FKPT Sulut optimistis bahwa dengan dukungan penuh dari semua pihak, capaian survei akan segera mencapai 100% dengan kualitas data terbaik.

Hasil survei ini akan menjadi modal strategis bagi pemerintah daerah, aparat keamanan, akademisi, serta masyarakat sipil dalam merumuskan kebijakan pencegahan terorisme yang efektif dan tepat sasaran.

Suak dan Rajafi juga mengatakan, pihak FKPT Sulut mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mendukung program pencegahan terorisme melalui partisipasi aktif, keterbukaan informasi, dan kerja sama lintas sektor. Dengan kebersamaan, Sulawesi Utara dapat menjadi wilayah yang aman, damai, dan tangguh terhadap segala bentuk ancaman terorisme.

Tim enumerator yang turun di tujuh Kabupaten/Kota yang menjadi sampel di Sulut antara lain: Drs Denny Rantung selaku Wakil Ketua dan Bendahara FKPT Sulut bersama Aswin D Lumintang, S.Sos selaku Kabid Media Hukum dan Humas FKPT Sulut yang melakukan survei IRT di Kota Tomohon.

Kemudian Amelia Diana Sondakh, Sekretaris FKPT Sulut dan Vonny Pangalila, Kabid Perempuan FKPT Sulut melakukan survei di Kota Manado.
Manly A Saroinsong dan Franky Novan Rengkung melakukan survei di Kabupaten Minahasa Selatan

Sedangkan Winda Mintjelungan dan Emro Nayoan melakukan survei di Kota Kotamobagu. Kemudian Taufiq dan Syahrir Laya di Kabupaten Bolaang Mongondow.

Tim lainnya yakni; James Tulangow dan Tommy Saune melakukan survei di Kota Bitung, Fachrudin dan Renald ke Kabupaten Kepulauan Talaud.(ado)