MINAHASA,JELAJAHSULUT.COM-Orang Minahasa tempo dulu percaya bahwa, untuk mendirikan pemukiman baru di suatu tempat harus lebih dulu meminta izin kepada Opo Empung Wangko. Ini bertujuan untuk memohon kepada Sang Pencipta supaya direstui tinggal di tempat itu.
Ritual tersebut akan dijalankan oleh seorang dotu atau istilahnya para tetua adat. Ada penanda berupa batu yang akan didirikan dari ritual adat para tetua.
Nah di wilayah Tondano saat ini lokasi tersebut berada di belakang spot wisata Benteng Moraya. Oleh orang Tondano dari sub etnis suku Toudano atau Toulour penanda itu disebut Watu (batu) Panimbe.
Diperkirakan batu itu ada sejak tahun 1.800-an. Watu Panimbe ada di Minawanua (kampung tua) Tondano. Ini adalah cikal bakal Tondano moderen saat ini.
Watu Panimbe masih terawat hingga saat ini dan berdiri tegak sekaligus seperti menjadi saksi sejarah asal-usul orang Tondano.
Rivo Gosal pemerhati budaya dan adat Minahasa, menuturkan Winawanua itu adalah kampung yang pertama di Tondano. Letaknya berada di pesisir Tondano.
Watu Panimbe itu seperti hilang atau ditinggalkan setelah perang antara orang Minahasa melawan penjajah Belanda. Namun bersyukur batu bersejarah itu bisa disaksikan oleh generasi masa kini hingga sekarang.
Bukan hanya itu saja, tradisi Watu Panimbe juga terjaga sampai saat ini. Di mana kalau orang Minahasa mau membangun rumah, ada tata cara dalam peletakan batu pertama.