MANADO, JELAJAHSULUT.COM —Pelantikan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Sulawesi Utara resmi digelar di Hotel Swisbell Manado, Minggu (16/11/2025). Pemerintah Provinsi Sulut turut hadir melalui Staf Khusus Bidang Perikanan dan Kelautan Reza Sofian SH yang mewakili Gubernur Mayjen TNI (Purn) Yulius Stevanus.

Dalam sambutannya, Reza menyampaikan apresiasi Gubernur Yulius terhadap terselenggaranya kegiatan keagamaan tersebut. Ia menegaskan bahwa Sulawesi Utara dikenal luas sebagai “laboratorium kerukunan” dengan indeks toleransi yang tinggi di Indonesia—sebuah reputasi yang terwujud berkat kontribusi seluruh umat beragama, termasuk umat Buddha.

“Organisasi Walubi telah menjadi mitra aktif dalam memelihara harmoni, memperkuat dialog lintas agama, serta membangun kesadaran akan pentingnya hidup rukun dalam keberagaman,” ujar Reza mewakili Gubernur Yulius.

Gubernur Yulius berharap Walubi terus memainkan peran strategis tidak hanya pada aspek keagamaan, tetapi juga sosial, budaya, dan kemanusiaan.

“Pemerintah membutuhkan mitra-mitra yang mampu memperkuat moralitas sosial, mempererat persaudaraan, dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Di akhir sambutannya, Gubernur Yulius menyampaikan selamat kepada pengurus Walubi Provinsi Sulawesi Utara yang baru dilantik. Ia berharap tugas dan tanggung jawab yang diemban dapat dijalankan dengan penuh dedikasi, kebijaksanaan, dan semangat pelayanan.

Latar Belakang Walubi

Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) merupakan wadah kebersamaan organisasi keagamaan umat Buddha yang terdiri dari Majelis-Majelis Agama Buddha, Lembaga Keagamaan, Dewan Sangha, Badan Kehormatan, serta berbagai organisasi kemasyarakatan bernapaskan ajaran Buddha. Walubi didirikan di Jakarta, dengan kepengurusan pertama berdasarkan SKB Perwakilan Umat Buddha Indonesia Nomor 001/KNUBI/VIII/1998 tanggal 20 Agustus 1998. Organisasi ini berkedudukan dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Dewan Pengurus Pusat di ibu kota negara.