JELAJAHSULUT.COM-Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Yulius Selvanus Komaling meresmikan Laboratorium Biosafety Level 2 (BSL 2) di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sulut.

Dalam sambutannya Gubernur Sulut menyampaikan perhatian pemerintah terhadap penyebaran penyakit TBC.

Dia meminta supaya Dinas Kesehatan Sulut bekerja keras mendeteksi secara dini penyebaran virus TBC.
.

“Kita memiliki masalah penyakit nasional, yaitu TBC. Pak Presiden Prabowo meminta agar TBC ini untuk ditindaklanjuti. Karena TBC ini menjadi ancaman, kalau tidak teratensi maka penyebaran virus TBC ini bakal dengan cepat merambat,” ungkap gubernur.

Gubernur YSK juga mengatakan, dirinya juga telah memerintahkan ke kepala UPTD untuk cari tahu dan periksa supaya TBC ini jangan sampai menyebar luas. Salah satunya dengan melakukan deteksi dini.

“Tugas Dinkes ini berat, sampai puskesmas pembantu. Surveilansnya harus pro aktif mencari titik penyebaran virus TBC ini. Jangan sampai ada pembiaran, supaya Masyarakat Sulut terhindar dari TBC ini,” jelasnya.

Terkait peresmian Laboratorium BSL 2, Gubernur YSK menyebut untuk saat ini yang diresmikan hanya berupa gedungnya saja. Sedangkan fasilitas alat kesehatan yang siap baru sekira 30 persen.

“Laboratorium ini sudah melalui proses panjang, sehingga hari ini sudah bisa diresmikan. Memang baru 30 persen isinya, kalau sudah 70 persen baru kita nyatakan siap menerima pasien. Nantinya Laboratorium ini sangat diharapkan karena menyangga 2 provinsi lainnya yaitu Gorontalo dan Maluku Utara,” jelas gubernur.

YSK juga mengingatkan masalah SOP dalam penanganan pasien dari provinsi lain. Agar supaya dapat meminimalisir penyebaran penyakit di Sulut. Selanjutnya Gubernur YSK turut mengingatkan agar para tenaga medis yang bekerja di Laboratorium menerapkan pelayanan prima dan ramah.

“Saya yakin 55 tenaga kesehatan di sini berkualitas, ramah dan memiliki sifat melayani,” pungkasnya.