“Kami juga sedang mempersiapkan penerbangan langsung ke Tiongkok, Jepang, dan Korea untuk mendukung pariwisata Sulut,” katanya dengan optimisme.


Di sisi lain, Gubernur turut menyoroti aset-aset daerah yang terbengkalai dan tidak terurus, seperti Hotel MBH yang sudah lama tidak dimanfaatkan.

“Banyak aset provinsi yang tidak tercatat dengan baik, bahkan ada yang hilang. Ini masalah serius,” ucapnya prihatin.


Untuk menyelesaikan persoalan ini, Pemprov Sulut telah membentuk tim khusus yang bertugas menginventarisasi dan mengevaluasi semua aset daerah. Komaling mengingatkan bahwa tanggung jawab terhadap aset bukan hanya urusan teknis, tetapi menyangkut nilai kejujuran dan akuntabilitas ASN.

“Tidak ada alasan hukum kadaluarsa untuk aset. Setiap ASN harus bertanggung jawab,” tegasnya.


Mengakhiri sambutannya, Gubernur Komaling mengajak para peserta untuk tidak hanya mengikuti pelatihan secara pasif, tapi juga aktif menjadi motor perubahan di lingkungan kerja masing-masing.

“Kuasai materi, ajarkan ke staf, dan bangun jenjang karier dengan integritas. Kita melayani untuk masyarakat dan juga organisasi,” tutupnya.


Bimtek ini menjadi bagian dari langkah strategis Pemprov Sulut dalam mewujudkan pengelolaan aset daerah yang lebih tertib, efisien, dan berkelanjutan di bawah kepemimpinan Gubernur Komaling.

Bimtek ini diikuti oleh para ASN dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta para pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan aset milik pemerintah.