JELAJAHSULUT.COM-Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menetapkan pembangunan ekonomi sebagai pijakan utama di bawah kepemimpinan Gubernur Yulius Selvanus dan Wakil Gubernur Victor Mailangkay, dengan target pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Gubernur Yulius Selvanus menegaskan bahwa fokus pembangunan diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan penguatan sektor-sektor lokal agar tidak bergantung pada faktor eksternal. Ia optimistis pertumbuhan ekonomi Sulut dapat menembus 7% pada akhir tahun, melampaui rata-rata nasional 5,12%. Optimisme ini didorong penguatan sektor pertanian dan perikanan yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian daerah.
Pada triwulan II 2025, ekonomi Sulut tercatat tumbuh 5,64%, dengan sektor pertanian menyumbang 20,59% terhadap PDRB. Pemerintah menargetkan perluasan lahan sawah dari 43 ribu hektare menjadi 59 ribu hektare melalui program cetak sawah dan rehabilitasi. Dukungan pemerintah pusat, termasuk bantuan bibit untuk 41 ribu hektare dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, diharapkan memperkuat produksi padi dan hortikultura.
Sektor perkebunan berkontribusi besar dengan total areal 403.539 hektare serta mencatat nilai ekspor Rp2,5 triliun pada 2024, terutama dari kelapa dan pala di wilayah Nusa Utara. Pada sektor perikanan, komoditas tuna dan cakalang terus mendorong peningkatan ekspor ke pasar internasional, mempertegas posisi Sulut sebagai salah satu lumbung perikanan nasional.
Wakil Gubernur Victor Mailangkay menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur seperti jalan produksi dan pelabuhan terus dilakukan untuk mempermudah akses petani dan nelayan menuju pasar. Penguatan UMKM menjadi bagian penting strategi pemerintah melalui pelatihan, pendampingan, dan akses permodalan. Program “Sulut Maju Ekonomi” serta “Sulut Terhubung” turut mengintegrasikan teknologi digital untuk pemasaran hasil bumi dan efisiensi distribusi, sekaligus menjaga inflasi di kisaran 3% ±1% serta menekan tingkat pengangguran menjadi 4–5,53%.
Program-program tersebut mendapat dukungan dari masyarakat. Seorang petani di Minahasa, Pak Budi, berharap agar peningkatan infrastruktur dapat mempercepat distribusi hasil panen sehingga kualitas tidak menurun di perjalanan. Pemerintah provinsi merespons aspirasi masyarakat dengan menyiapkan dana rotasi UMKM serta memperluas pelatihan SDM untuk menghadapi tantangan ekonomi digital.
Melalui RPJMD 2025–2029, pemerintah memastikan pembangunan berjalan menyentuh seluruh wilayah dari Manado hingga pulau-pulau terluar, dengan tujuan menghadirkan pertumbuhan ekonomi yang adil, inklusif, dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat Sulawesi Utara.
