JELAJAHSULUT.COM-James Arthur Kojongian sudah resmi dibebastugaskan Partai Golkar Sulawesi Utara (Sulut) dari posisinya sebagai Wakil Ketua DPRD Sulut.
Alasan penggantiannya, pertama lantaran sudah melalui rapat pleno diperluas Partai Golkar Sulut tertanggal 6 Maret 2023 lalu yang dipimpin Christiany Eugenia Paruntu mengenai reposisi dan revilitasi alat kelengkapan dewan (AKD) DPRD Sulut. Kedua pencopotan James Kojongian dipercepat kemungkinan karena kasus yang tengah viral mendera dirinya.
Terus, siapa pengganti pria yang akrab disapa JAK ini. Dari sumber terpercaya menyebutkan Christiany Eugenia Paruntu sebagai pemegang hak prerogatif, mengatakan sudah menyiapkan dua nama.
“Ada Inggried Sondakh dan Raski Mokodompit,” ujar sumber, Rabu (12/4/2023).
Kedua kader beringin ini sudah pantas masuk dalam top pimpinan DPRD Sulut. Selain soal kematangan dalam beroganisasi juga selalu menjalankan tugas kedewanan dengan serius.
Ditanya apakah ada tokoh lain selain kedua nama tersebut, sumber menyebutkan tetap ada tapi kemungkinannta kecil. “Kenapa? Karena baik Inggried dan Raski adalah pimpinan inti Golkar Sulut,” kata dia.
Sebelumnya James Arthur Kojongian (JAK) resmi lengser dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD Sulut.
Pelengseran JAK diumumkan dalam konferensi pers Partai Golkar Sulut Selasa (11/4/2023). Fernando Lamaluta Wakil Ketua I DPD I Partai Golkar Sulut mengatakan bahwa Golkar menarik JAK dari kursi pimpinan dewan.
Partai Golkar menarik Pak James Arthur Kojongian sebagai wakil ketua DPRD Sulut,” tegas Feryando Lamaluta.
Putusan ini kata dia bukan karena kasus viral sekarang.
“Sejak 6 Maret 2023 kami sudah lakukan rapat pleno dipimpin Ketua DPD Golkar Sulut memutuskan 2 hal penting. 1 melakukan reposisi AKD di DPRD Sulut. Revitalisasi kepengurusan di DPD Sulut,” tandasnya.
Seperti diketahui dalam rapat pleno Partai Golkar 6 Maret lalu, Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Christiany Eugenia Paruntu memimpin Rapat Pleno Diperluas, Senin (6/3/2023) siang.
Ada tiga poin penting dalam rapat tersebut, namun yang paling urgent yakni pembicaraan mengenai reposisi besar-besaran alat kelengkapan dewan (AKD) Golkar di DPRD Sulut.
Tetty mengutarakan kepada peserta rapat bahwa sebagai ketua beringin Sulut, dia akan segera merolling kadernya.
“Ketujuh anggota dewan Golkar (di DPRD Sulut) akan direposisi semua, pokoknya semua. Saya perintahkan kepada Ketua Fraksi untuk mengirim laporan hasil kinerja setiap anggota dewan, ” kata dia.
Realisasi reposisi AKD itu harus segera ‘dieksekusi’ paling lambat dalam waktu dekat ini. Supaya semua bisa merasakan untuk duduk dalam posisi tertentu.
Alasan dia karena ada anggota Fraksi Golkar yang sudah lama di jabatan tertentu. “Sebelum berakhir masa jabatannya, paling tidak kita berikan kesempatan kepada yang lain,” Ujar dia.
Dalam Rapat Pleno Diperluas yang berlangsung di Kantor Sekretariat DPD I Partai Golkar Sulut Jalan Martadinata Kelurahan Dendangan Luar, Kecamatan Pal Dia, Kota Manado Tetty Paruntu didampingi Feryando Lamaluta dan Raski Mokodompit sebagai pimpinan rapat.
Sementara itu juga Tetty Paruntu memutuskan untuk menggelar Rakerda DPD II di 15 Kabupaten/Kota se-Sulut.
Tinggalkan Balasan