MANADO, JELAJAHSULUT.COM – Dalam semangat memperingati Hari Pahlawan, dua komunitas pecinta alam, KPAB Lilarung Adventure dan KMPA Tansa, menggelar aksi nyata dengan melakukan pembersihan di kawasan Pantai Saidan, Kelurahan Meras, Kecamatan Bunaken, Kota Manado, Minggu (9/11/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari kampanye perlindungan hutan mangrove, sebagai langkah nyata menghadapi tantangan perubahan iklim.
Salah satu anggota KPAB Lilarung, Saron Febrianty Mamonto, menjelaskan bahwa aksi tersebut bukan sekadar memperingati hari bersejarah, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap keberlangsungan ekosistem mangrove.
“Mangrove punya peran penting dalam kehidupan kita. Ia mencegah erosi dan abrasi pantai, serta melindungi pesisir dari dampak bencana alam,” ujar Saron sambil tersenyum.
Perempuan berparas cantik itu menambahkan, hutan mangrove memiliki fungsi ekologis luar biasa, yakni memperlambat laju air pasang surut dan menyerap kelebihan air, sehingga mampu mengurangi risiko banjir.
“Ada banyak manfaat dari mangrove. Karena itu, aksi kecil seperti ini kami lakukan agar mangrove tetap lestari dan tidak mati akibat tumpukan sampah yang menjerat akar maupun dahan pohonnya,” jelasnya.
Senada dengan Saron, Dibrian Rongkonusa dari KMPA Tansa menuturkan bahwa kegiatan tersebut juga merupakan bagian dari kampanye mitigasi perubahan iklim.
“Ketika mangrove dijaga, berarti kita juga membantu bumi menyerap karbon. Mangrove bahkan mampu menyimpan karbon empat hingga lima kali lebih banyak dibandingkan hutan daratan, sehingga perannya sangat penting untuk mengurangi pemanasan global,” terang Dibrian.
Ia menambahkan, kondisi pantai yang mereka bersihkan masih dipenuhi sampah plastik dan limbah rumah tangga yang dapat mengancam kelangsungan hidup mangrove.
“Bayangkan, jika mangrove mati, maka perlindungan alami terhadap pesisir pun hilang. Dampaknya pasti terasa bagi masyarakat Manado,” tegasnya.
Dalam aksi kali ini, para relawan berhasil mengumpulkan lebih dari 10 karung sampah, sebagian besar berupa plastik, keresek, tali-temali, dan pakaian bekas. Dibrian pun mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai maupun laut.
Aksi lingkungan ini juga mendapat dukungan dari berbagai komunitas, antara lain KPAB Lilarung Adventure, KPAB Chiroptera Adventure, PPAB Everest, KPA Silvaterra, KPAB Nucifera, serta KMPA Tansa sendiri.
“Semoga kolaborasi seperti ini terus berlanjut. Bersama-sama, kita bisa mencegah kerusakan lingkungan yang lebih besar, demi bumi dan generasi masa depan,” pungkas Dibrian.
