Ketiga soal restrukturisasi organisasi belum sempat dituntaskan. “Jadi keinginan untuk maju lagi bukan soal kekuasaan. Tapi memberikan kita tugas-tugas perubahan yang sifatnya holistik,” tambahnya.
Motivasi untuk maju lagi sebagai direktur lanjut Maryke, untuk menuntaskan tugas yang belum tuntas. “Jadi butuh waktu untuk menyelesaikan tugas,” tukasnya.
Disisi lain, disampaikan soal pengabdian kepada masyarakat sudah ada peningkatan soal kualitas.
Dulunya, sifatnya hanya sekedar memberikan kepada masyarakat, tapi tidak membangkitkan komponen partisipatif yang memberdayakan masyarakat.
Masyarakat hanya dijadikan objek penerima bantuan tapi tidak dijadikan subjek yang berdaya setelah program pengabdian diberikan.
“Setidaknya memberikan masyarakat yang independen dan bisa membangun diri dengan bantuan yang diberikan. Baik keahlian maupun keterampilan,” jelasnya.
Maryke berharap bantuan yang diberikan mampu memberdayakan masyarakat.
Ditangan Maryke Alelo, Polimdo survive.
Bertambahnya Program Studi Global Tourism Management selama kepemimpinan empat tahun.
Hasil kerjasama Politeknik Negeri Manado dengan ILO (International Labour Organisation), Pemerintah Inggris dalam Program UKSPF dan The University Of Gloucestershire.
“Sejak masih Wadir sudah saya gagas dan terwujud tahun 2021,” sebutnya.
Kemudian membawa Desa Budo sebagai salah satu desa wisata.
Dia berharap bertambahnya prodi baru jika Tuhan berkenan mewujudkan jabatan di periode keduanya.