Martin Stottele Team Leader Proyek RESD melakukan kunjungan ke Kampus Merdeka Politeknik Negeri Manado
JELAJAHSULUT.COM – Martin Stottele Team Leader Proyek RESD melakukan kunjungan ke Kampus Merdeka Politeknik Negeri Manado dalam rangka kegiatan serah terima paket hibah Laboratorium Solar PV.
Hadir langsung dalam kegiatan tersebut dan menerima bantuan itu Direktur Politeknik Negeri Manado Dra Mareyke Alelo, Senin (5/9/2022).
Pemberian bantuan ini sebagai persiapan Program Diploma 4 Spesialisasi 1 Tahun Energi Terbarukan Bidang Solar, Hydro, dan Hybrid Renewable Energy Skills Development (RESD)
Peralatan laboratorium terdiri dari peralatan solar PV portabel, peralatan panel solar rooftop ground mount dan pole mount, beserta prasarana pendukung lainnya.
Maryke Alelo menyampaikan apresiasi peralatan laboratorium PLTS dari Pemerintah Swiss dan dukungan teknis lainnya untuk menyelenggarakan program studi baru Diploma 4 Spesialiasi 1 Tahun Energi Terbarukan Bidang Solar, Hydro, dan Hybrid. Sehingga sektor energi terbarukan, khususnya PLTS sedang mengalami perkembangan yang baik.
“Kami berharap dapat menjadi penggerak dalam memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang kompeten bagi industri PLTS di kawasan timur Indonesia, terutama Sulawesi dan sekitarnya,” kata Mareyke Alelo.
Pelatihan selama 1.5 tahun terakhir ini dalam bidang PLTS dan juga PLTA dari tenaga ahli Swiss bagi dosen Polimdo serta dosen dari empat politeknik percontohan lainnya di Indonesia sangat bermanfaat.
“Sebab untuk meningkatkan kompetensi tenaga pengajar kami di bidang energi terbarukan,” ujar Direktur.
Sementara itu Martin Stottele mengatakan peralatan laboratorium solar PV bagi Politeknik Negeri Manado merupakan wujud dukungan Pemerintah Swiss bagi Pemerintah Indonesia. Hal ini untuk melaksanakan program transisi energi menuju energi yang berkelanjutan, khususnya dari sisi pengembangan sumber daya manusia.
“Kami berharap agar peralatan laboratorium energi terbarukan di Polimdo dapat meningkatkan kualitas pembelajaran mahasiswa yang mengikuti program Diploma 4 Spesialisasi 1 Tahun Energi Terbarukan,” kata Martin Stottele.
Dia berharap Kampus mampu mencetak lulusan yang unggul, berdaya saing. Memenuhi kebutuhan tenaga yang kompeten dan handal untuk industri energi terbarukan di kawasan Sulawesi Utara dan sekitarnya.
Proyek RESD ini bekerja sama dengan 4 politeknik di bawah Kemendikbudristek (Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Bali, Politeknik Negeri Manado, Politeknik Negeri Ujung Pandang) dan PEM Akamigas di bawah Kementerian ESDM untuk meluncurkan program Diploma 4 Spesialisasi 1 Tahun Energi Terbarukan dengan penyelenggaraan kuliah perdana angkatan pertama di bulan September 2022.
Program spesialisasi D4 ini merupakan program yang inovatif karena ditujukan bagi lulusan Diploma 3 teknik (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil) untuk mengambil program 1 tahun (semester 7 dan 8) spesialisasi energi terbarukan, atau siswa Diploma 4 teknik yang ingin mengambil peminatan energi terbarukan di tahun terakhirnya.
Lulusan program ini akan mendapatkan gelar Sarjana Terapan Teknik (S.Tr.T.) Energi Terbarukan.
Hibah peralatan laboratorium, pelatihan teknis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), pembangkit listrik hybrid surya diesel, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) selama 1.5 tahun oleh Swiss Universities of Applied Sciences bagi dosen dan pranata laboratorium politeknik, dan kerja sama dengan swasta untuk penyusunan kurikulum dan magang merupakan bagian dari program itu
RESD adalah kerja sama pembangunan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Swiss yang bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten di bidang perencanaan, desain, pembangunan dan pemasangan, inspeksi dan commissioning.
Supervisi, pengoperasian dan pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), pembangkit listrik hybrid surya diesel, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Proyek RESD berlangsung selama 5 tahun, sejak tahun 2020 hingga 2025 dan melibatkan Badan Pengembangan Sumber Daya Manuasia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM), Kementerian ESDM sebagai pemangku proyek dan juga kementerian/lembaga strategis lainnya termasuk Ditjen Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Ketenagakerjaan, Badan Nasional Sertifikasi Profesi, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Tinggalkan Balasan