JELAJAHSULUT.COM— Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Pemerintah Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama proyek pengembangan program Diploma 4 Spesialisasi (Semester 7 & 8) Energi
Terbarukan Bidang Solar, Hydro, dan Hybrid dukungan Pemerintah Swiss yang mencakup pengembangan kurikulum dan modul pelatihan, pengembangan kapasitas dosen dan pranata laboratorium pendidikan,
penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, program magang, dan kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Proyek hibah asistensi teknis dan peralatan laboratorium yang didanai oleh Swiss State
Secretariat for Economic Affairs SECO dan dilaksanakan oleh GFA Consulting Group ini berlaku hingga Juni 2025 dan dilakukan bersama empat politeknik percontohan (Politeknik Negeri Bali, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Manado (Polimdo) , Politeknik Negeri Ujung Pandang) serta memiliki target menghasilkan 450 lulusan Diploma 4 dengan gelar Sarjana Teknik Terapan, khusus di bidang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan
pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Dr. Beny Bandanadjaja, S.T., M.T., Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset & Teknologi menyampaikan, “Proyek ini sangat mendukung program prioritas Pemerintah Indonesia terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan & pelatihan vokasi serta program transisi energi Indonesia menuju bauran energi yang lebih bersih dan net zero emission pada tahun 2060.
Melalui proyek ini yang dilaksanakan di empat
politeknik negeri terpilih, kami berharap dapat dilakukan yang sama di politeknik lainnya di berbagai provinsi di Indonesia, terutama di Indonesia bagian timur di mana pengembangan energi terbarukan akan semakin digencarkan. Pelibatan mitra industri dari tahap awal pengembangan kurikulum, dosen tamu industri, program magang hingga penempatan kerja merupakan wujud nyata link and match dan win-win solution bagi institusi
pendidikan, tenaga kerja, dan industri. Jalur penerimaan mahasiswa untuk program D4 Peminatan atau konsentrasi Energi Terbarukan ini dapat dilakukan melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SNMPTN), jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), jalur alih jenjang D3 ke D4, dan jalur mandiri di masing-masing Politeknik terpilih mulai bulan Maret tahun ini.”
Martin Stottele selaku pimpinan pelaksana proyek Renewable Energy Skills Development (RESD) mengucapkan, “Melalui proyek Renewable Energy Skills Development yang melibatkan beberapa kementerian strategis seperti Kemendikbudristek, kami berharap dapat meluncurkan program studi Diploma 4
Spesialisasi (Semester 7 & 8) Energi Terbarukan Bidang Solar, Hydro, dan Hybrid pada tahun 2022 ini di lima Politeknik, yaitu 4 politeknik di bawah Kemendikbudristek dan PEM Akamigas di bawah Kementerian ESDM.
Program spesialisasi D4 di sini tepatnya adalah program pendidikan bagi lulusan Diploma 3 teknik atau yang
telah menambil semester 6 dari program studi Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil untuk mengambil program 1 tahun (semester 7 dan 8) peminatan energi terbarukan dan mendapatkan gelar Sarjana Teknik
Terapan.
Pelaksanaan proyek diperkuat dengan pendampingan dari lembaga pendidikan di Swiss termasuk
Swiss University of Applied Sciences dan Swiss Federal Institute for Vocational Education untuk memberikan
masukan best practices di bidang vokasi dan kerja sama industri.”
Tujuan utama dari proyek RESD adalah menciptakan tenaga kerja yang kompeten di bidang perencanaan,
desain, pembangunan dan pemasangan, inspeksi dan commissioning, supervisi, pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik hybrid surya diesel, dan pembangkit
listrik tenaga air (PLTA) melalui: (1) penciptaan program D4 peminatan energi terbarukan di 5 politeknik negeri; 2) peluncuran program pelatihan energi terbarukan di 5 lembaga pelatihan kerja; dan 3) penguatan
pertukaran informasi dan komunikasi di sektor energi terbarukan di Indonesia.
Mitra program RESD mencakup BPSDM Kementerian ESDM sebagai mitra utama, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas
Kementerian Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan & Konservasi Energi dan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Badan Nasional Sertifikasi Profesi, dan Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional. Program RESD juga bekerja sama erat dengan politeknik, lembaga pendidikan dan pelatihan kerja, asosiasi industri, dan sektor swasta.