AMURANG,JELAJAHSULUT.COM-Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) memiliki sejumlah spot wisata yang menjadi primadona. Pantai Moinit, Batu Dinding Desa Kilometer Tiga, Bukit Doa Pinaling dan keindahan Pantai Alar Amurang, Negeri di Atas Awan dan Pelembean Hills adalah beberapa spot-spot wisata yang sangat terkenal.

Kalau soal destinasi wisata sejarah, Kabupaten Minsel juga memiliki lokasi peninggalan sejarah masa lampau. Spot ini berupa Benteng Portugis (Benteng Amurang) yang berada di Kelurahan Uwuran Dua, Kecamatan Amurang.

Benteng Amurang sampai sekaramg masih terjaga bagus.

Saat jalan-jalan ke sana, pertama kali yang akan dilihat adalah tulisan besar Benteng Amurang dengan logo Kabupaten Minsel dan logo Kementerian Kebudayaan.

Baca Juga:

https://jelajahsulut.com/2021/04/26/jelajah-negeri-di-atas-awan-kabupaten-minsel/

Di bagian depan kiri Benteng ada tulisan “Cagar Budaya Benteng Portugis (Amurang), dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayan, Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo, dengan wilayah kerja Sulawesi Utara, Sulawesi Tenga dan Gorontalo.

Selain itu ada papan juga di Benteng Portugis. Papan ini berisi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Benteng Portugis berdiri di atas lahan berukuran 25 meter x 50 meter.

Ternyata dahulunya area benteng ini sangat luas. Namun akibat peperangan, pembuatan jalan dalam kota, pembangunan, dan populasi penduduk menjadikan area benteng menjadi kecil seperti sekarang.

Dari sejarahnya Benteng Portugis ini sebagai benteng pertahanan dan perlindungan dari perompak pada waktu itu oleh bangsa Portugis.

Sementara itu, banyak masyarakat sekitar benteng masih meyakini jika harta benda Bangsa Portugis, Spanyol dan Belanda masih di dalam benteng.

Ini dibuktikan dengan ditemukan barang-barang kuno seperti uang logam kuno dan benda-benda antik Belanda saat penduduk sekitar benteng menggali lubang sampah, sumur, dan area sekitar.

Selain itu, sebenarnya terdapat sembilan meriam di atas Benteng Portugis, namun telah dipindahkan ke Manado dan Tondano. Sementara satu meriam menghiasi lapangan asrama TNI AD Pondang Amurang

Area sekitar Benteng telah dipenuhi bangunan rumah karena posisinya ada di kompleks Pasar 54 Amurang. Tinggi Benteng Portugis kurang lebih 5 meter dan bentuknya seperti huruf D.
Jadi jika kita berkunjung ke sini, seperti kembali ke masa di mana bangsa Portugis masih ada di Amurang.

Baca Juga:

https://jelajahsulut.com/2021/05/04/ekstrimnya-batu-dinding-di-desa-kilotiga-amurang/

Dari Manado 1 Jam 30 Menit

Objek wisata sejarah Benteng Portugis berada di pusat Kota Amurang, Kelurahan Uwuran Satu, Kecamatan Amurang.

Menuju objek wisata tersebut bisa sekitar 1 jam 30 menit dari Kota Manado ibukota Provinsi Sulawesi Utara, atau 2 jam dari Bandara Sam Ratulangi International Airport Manado dengan angkutan darat.

Berada di kompleks pasar Amurang sangat memudahkan para wisatawan untuk menemukan objek wisata sejarah ini.

Dari Jalan Trans Sulawesi, para pengunjung bisa jalan kaki dengan jarak tempuk sekitar 150 meter. Sebelum tiba di Benteng Portugis, terdapat GMIM Sentrum Amurang yang merupakan situs sejarah di Minsel.

Baca Juga:

https://jelajahsulut.com/2021/04/25/pernah-jadi-markas-opa-oraas-soputan-berikut-sejarah-panjang-pantai-moinit-yang-jarang-diketahui-orang/

Di sekitar benteng terdapat Pasar Amurang, sehingga para pengunjung akan melihat-lihat banyak pedagang yang menjajakan hasil bumi. Pengunjung dapat juga berbelanja makanan ringan di sekitar lokasi benteng.