JELAJAHSULUT.COM-Iven Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) Expo 2024 menghentak Kota Manado, Rabu (23/10/2024).
Acara yang berlangsung di Manado Town Square (Mantos) 3 ini selain dihadiri seluruh arsitek dari seluruh Indonesia, juga turut hadir para arsitek muda dari negara-negara tetangga.
Mereka datang dari Singapura, Malaysia dan Thailand. Selain itu ada juga para mahasiswa arsitek dari negara-negara tadi yang meramaikan IAI Expo di Kota Manado selama 5 hari. Total ada 16 peserta dari tiga negara.
Ar Denny Setiawan Committee Chair, ACTA mengatakan tujuan dari para arsitek luar negeri ikut Expo IAI 2024 adalah untuk merevitalisasi Godbless Park. Karena selama ini kawasan tersebut menurut dia secara lokasi taman ini sangat baik tapi secara fungsi kurang.
“Makanya kami mengundang mereka untuk merevitalisasi taman Godbless. Jadi kami mengundang mereka untuk memberikan ide di kawasan itu,” kata dia.
Acara yang berlangsung di Mantos 3 mengambil tema ‘Menjalin Kolaborasi Untuk Negeri dan Profesi’. Kegiatan ini merupakan ajang pertemuan seluruh arsitek se-Indonesia serta pihak-pihak yang berkompeten di bidang arsitektur.
Acara ini diawali dengan laporan dari ketua panitia lokal Ars Ir Derby Rex Pattymahu M.Ars. Dalam laporannya dia mengatakan bahwa iven expo tersebut dibarengi juga dengan Munas IAI yakni pemilihan Ketua Umum IAI untuk periode akan datang.
“Untuk tema munas sendiri yaitu bermunas dan berwisata. Nantinya selesai kegiatan para peserta akan mengunjungi Pulau Bunaken dan Siladen,” ujar dia.
Dikatakan Derby Pattymahu Acara IAI Expo 2024 akan berlangsung hingga 26 Oktober.
Sementara itu Kepala Dinas Perumahan, dan Kawasan Pemukiman Sulut Alexander Wattimena mewakili Gubernur Sulut mengapresiasi kegiatan IAI Expo 2024 di Kota Manado.
Menurut dia Gubernur Sulut sangat welcome dengan kedatangan peserta yang merupakan para arsitek di Indonesia.
“Selamat datang di Sulut yang merupakan destinasi super prioritas kelima di Indonesia. Semoga kegiatan ini dapat berjalan baik dan lancar seperti yang kita harapkan,” kata dia.
Ketum IAI Georgius Budi Yulianto yang juga membawakan sambutan mengatakan pihaknya memilih acara ini berlangsung di Kota Manado karena merupakan daerah paling utara di Indonesia.
“Kami juga sudah pernah menyelenggarakan acara Rakernas IAI di Aceh dan di Papua yang adalah provinsi paling ujung di Indonesia. Maka Sulut jadi pilihan kami selanjutnya,” ujar dia.