JELAJAHSULUT.COM-Semakin banyak pihak-pihak yang peduli terhadap kekerasan perempuan dan anak.
Salah satunya kepedulian ini datang dari Mahasiswa Politeknik Negeri Manado (Polimdo). Yah, ada empat orang Mahasiswa dari Jurusan Teknik Elektro ini mengembangkan aplikasi ‘LABRAAK’.
Mereka aadalah Viltie Wensen, Andreas Rumondor, Justin Kaonang, dan Yeremia Tampi.
Aplikasi ini bertujuan sebagai sarana bagi masyarakat dan korban untuk melaporkan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Atas kontribusi generasi muda ini, layanan aduan yang berbasis teknologi tersebut, akhirnya dilaunching oleh pihak kampus dan Pemkot Manado, Jumat (13/9/224).
Acara launching yang berlangsung di Gedung Teater Polimdo itu dihadiri oleh Kabid Hak Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak DPPPA Kota Manado Julinda Legoh.
Dalam sambutannya Julinda Legoh menuturkan aplikasi ‘LABRRAK’ harus dimanfaatkan oleh masyarakat. “Semoga ke depan dengan adanya aplikasi ini angka kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat turun,” kata dia.
Pemkot Manado menurutnya mengapresiasi inovasi dari mahasiswa Polimdo.
Sementara itu Direktur Polimdo melalui Sekretaris Jurusan Teknik Elektro Marson Budiman mengatakan keempat mahasiswanya merupakan mahasiswa magang di DPPPA Kota Manado.
“Aplikasi ini semoga dapat membantu program pemerintah di Kota Manado,” pungkasnya.