JELAJAHSULUT.COM,MANADO— Kondisi Memprihatinkan Monumen Pahlawan Nasional MR Alexander Andreas Maramis di Kelurahan Paniki Bawah, Kecamatan Mapanget, akhirnya menggerakkan komunitas pecinta alam untuk turun tangan.

Monumen yang seharusnya menjadi simbol penghormatan justru dipenuhi rumput liar, sampah plastik, hingga puntung rokok yang berserakan di area situs sejarah tersebut.

Aldi Mandagi, penanggung jawab kegiatan dari KMPA Tansa, menjelaskan bahwa monumen AA Maramis dibangun sebagai wujud penghormatan atas jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk bangsa.

“Monumen ini menumbuhkan semangat kepahlawanan, nasionalisme, dan patriotisme bagi generasi penerus, serta mengingatkan kita pada sejarah penting perjuangan bangsa,” ujar Aldi.

Melihat kondisi monumen yang semakin tidak terawat, KMPA Tansa pun bergerak melakukan aksi pembersihan.

“Kami ingin setiap pengendara yang melintas bisa melihat monumen ini dengan jelas. Begitu juga anak-anak sekolah, supaya mereka bisa mampir dan belajar tentang pahlawan daerahnya,” katanya.

Ia menambahkan bahwa bukan hanya kebersihan yang menjadi persoalan, tetapi juga tulisan informasi mengenai AA Maramis yang mulai pudar dan sulit terbaca.

“Kami berharap semua pihak yang peduli dapat turut memperhatikan kondisi monumen ini,” ungkapnya.

Aksi pembersihan ini turut dibantu oleh rekan-rekan dari KPA Silvaterra yang bersama-sama membersihkan area monumen.