MANADO, JELAJAHSULUT.COM — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Sam Ratulangi Manado mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang berpotensi melanda wilayah Sulawesi Utara pada 6–7 Oktober 2025.

Dalam keterangan resmi BMKG, disebutkan bahwa hasil analisis dinamika atmosfer menunjukkan adanya sejumlah fenomena yang dapat memicu curah hujan tinggi disertai angin kencang di beberapa wilayah.

BMKG menjelaskan, suhu muka laut di wilayah Sulawesi Utara saat ini terpantau lebih hangat dibandingkan normalnya. Nilai anomali OLR (Outgoing Longwave Radiation) juga menunjukkan anomali negatif, yang menandakan terbentuknya belokan angin (shearline) serta konvergensi akibat pertumbuhan tekanan udara rendah di Samudera Pasifik Barat.

Kondisi ini diperkuat dengan meningkatnya kelembapan udara basah di setiap lapisan dan tingginya labilitas atmosfer yang mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif penyebab hujan lebat.

“Kombinasi fenomena tersebut diprediksi mendukung terjadinya hujan dengan akumulasi harian tertinggi dan angin kencang di sejumlah kabupaten/kota, khususnya di Kepulauan Sitaro, Kepulauan Sangihe, dan Kepulauan Talaud,” tulis BMKG dalam rilisnya.

BMKG mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang, terutama di wilayah bertopografi curam, bergunung, atau rawan longsor dan banjir.

BMKG juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah percaya pada informasi cuaca dari sumber yang tidak resmi dan selalu memperbarui informasi melalui kanal resmi BMKG Sulawesi Utara.