MINAHASA, JELAJAHSULUT.COM – Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado memaknai peringatan Hari Tani Nasional dengan aksi nyata di tengah masyarakat. Tim pengabdian masyarakat Unsrat turun langsung ke Desa Tambala, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa, Rabu (24/9/2025), membawa misi penting: melatih petani dan kelompok perempuan mengolah hasil panen menjadi produk kesehatan bernilai tinggi.

Pelatihan ini difokuskan pada pemberdayaan perempuan dan petani lokal yang tergabung dalam Sentra Produksi Bahan Baku Suplemen Kesehatan dan Obat Desa Tambala, berbasis Asta Cita dan prinsip pembangunan berkelanjutan.

“Selama ini hasil panen hanya dijual mentah. Dengan teknologi sederhana, masyarakat bisa mengubahnya menjadi produk suplemen kesehatan berstandar, harganya jauh lebih tinggi,” jelas Ketua Tim Pelaksana, Dr. Nelson Nainggolan, M.Si., Jumat (26/9/2025).

Para peserta yang sebagian besar adalah ibu-ibu PKK dan kelompok tani diajari langsung cara menggunakan alat perontok, ekstraktor, hingga penyuling. Dari alat ini, tanaman herbal yang selama ini tumbuh di lahan mereka bisa diolah menjadi bahan baku obat tukak lambung maupun suplemen peningkat imun.

Program ini merupakan kelanjutan kegiatan sebelumnya, dengan dukungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Ditjen Riset dan Pengembangan Kemendikti Saintek, serta didukung penuh oleh Unsrat.

Bersama anggota tim lainnya, Prof. Dr. Dingse Pandiangan, M.Si., dan Rillya Arundaa, S.Kom., M.Kom., Dr. Nelson menegaskan bahwa ilmu pengetahuan harus bisa langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.

Pelatihan ini bukan hanya meningkatkan kapasitas petani, tetapi juga memperkuat kemandirian Desa Tambala dengan memanfaatkan sumber daya alam secara bijak.

Apresiasi datang dari Sekretaris Desa Tambala, Anita Pongantung, S.Th., yang mewakili Hukum Tua setempat.

“Kegiatan ini sangat membantu. Kami jadi tahu bahwa hasil pertanian bisa diolah menjadi produk kesehatan. Kami yakin, dengan dukungan ilmu pengetahuan, masyarakat Tambala bisa lebih mandiri dan sejahtera,” ungkapnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kaur Pemerintahan Desa Tambala, Jefry Ngantung, dan Bendahara Desa, Deby Sarael, A.Md.Par.

Peringatan Hari Tani Nasional di Desa Tambala ini menjadi simbol kolaborasi perguruan tinggi, pemerintah desa, dan masyarakat. Model pemberdayaan seperti ini diharapkan bisa ditiru oleh desa-desa lain sebagai pondasi ketahanan pangan, kesehatan, dan pembangunan berkelanjutan.