JELAJAHSULUT.COM – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) terus menunjukkan komitmennya dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing.
Dipimpin langsung Bupati Bolmong Yusra Alhabsyi bersama Wakil Bupati Donny Lumenta serta jajaran pemerintah daerah, Pemkab Bolmong berkunjung ke Kampus Politeknik Negeri Manado (Polimdo) untuk menandatangani nota kesepahaman (MoU) strategis, Rabu (20/08/2025).
Rombongan disambut oleh Direktur Polimdo, Dra. Maryke Alelo, MBA, didampingi para wakil direktur: Selvie Kalele (Administrasi dan Keuangan), Ir. Rudolf Estephanus Golioth Mait, ST, MT (Kemahasiswaan dan Alumni), serta Juliet Makingung, SE, MSi (Perencanaan dan Kerja Sama).
Penandatanganan MoU berlangsung di Ruang Theater Gedung Kuliah Terpadu (GKT) Polimdo.
Bupati Yusra Alhabsyi menegaskan, kerja sama ini bukan sekadar seremonial, melainkan langkah konkret dalam meningkatkan kualitas SDM Bolmong, khususnya bagi generasi muda yang belum sempat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
“Kami akan mendorong anak-anak muda di Bolmong, terutama yang tidak melanjutkan pendidikan tinggi, untuk dilatih menjadi tenaga terampil. Polimdo memiliki keunggulan dalam bidang pelatihan keterampilan ini,” kata Yusra.
Ia juga menyampaikan bahwa setelah MoU ini, akan segera dirumuskan Perjanjian Kerja Sama (PKS) terkait pengelolaan balai latihan kerja yang mulai dibangun bulan depan.
“Ini bagian dari upaya membuka lapangan kerja, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Kami siapkan SDM-nya dari pemerintah daerah maupun dari Polimdo,” tambahnya.
Selain pelatihan keterampilan, Pemkab Bolmong juga merencanakan dukungan beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu, termasuk yang sedang menempuh pendidikan di Polimdo.
Tak hanya itu, kerja sama juga akan merambah sektor pengembangan destinasi wisata di Bolmong. Data awal akan diserahkan ke Polimdo untuk ditindaklanjuti melalui riset dan penelitian di bidang pariwisata.
Sementara itu, Direktur Polimdo Maryke Alelo memperkenalkan keunggulan enam jurusan di Polimdo dengan pendekatan praktis yang berorientasi proyek dan produk. Ia menekankan pentingnya kemampuan berbahasa Inggris aplikatif bagi mahasiswa, bahkan jurusan Pariwisata mewajibkan penulisan tugas akhir dalam bahasa Inggris.
“Di Politeknik, mahasiswa tidak hanya diajarkan membaca dan menulis, tapi juga harus bisa berbicara dan mempresentasikan dalam bahasa Inggris,” jelas Maryke.
Maryke juga menyebutkan, Polimdo dipercaya Bank Indonesia untuk mendampingi BUMDes di Sulawesi Utara. Salah satu desa binaan yang sukses adalah Desa Budo, yang kini memiliki BUMDes produktif hasil pendampingan tim Polimdo.
Ia membuka peluang bagi pemuda Bolmong untuk mengikuti pelatihan khusus di Polimdo, dengan dukungan fasilitas seperti asrama dan Gedung Olahraga (GOR).
“Misalnya, kalau Pemerintah Bolmong ingin anak-anak muda menguasai coding, kami akan arahkan proyeknya ke sana. Kalau semua desa ingin memiliki peta digital, kami bisa mengalokasikan mahasiswa untuk mengerjakannya,” terang Maryke.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun ekosistem pendidikan dan pelatihan vokasi yang terintegrasi, sesuai kebutuhan daerah, serta mampu menjawab tantangan global.
Dengan sinergi kuat antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan tinggi vokasi, cita-cita mencetak SDM unggul dan berdaya saing tinggi mulai diwujudkan.
